Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Himpunan Sarjana Kesusasraan Indonesia (HISKI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pertama kalinya menjadi tuan rumah dalam kegiatan Konferensi Internasional Kesusastraan XXVII tahun 2018.
Adapun tema yang di ambil dalam konferensi internasional kesusastraan XXVII tahun 2018 yakni “Sastra Menanamkan Harmoni Kehidupan” yang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 20-22 September 2018, di Hotel Santika, Kabupaten Bangka Tengah.
“Tahun ini Babel menjadi tuan rumah dalam kegiatan konfrensi internasional kesusastraan XXVII yang dilaksanakan oleh HISKI dan STKIP Babel,” kata Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Babel, Asyraf Suryadin kepada wartawan.
Ia mengatakan penyelenggaraan konferensi ini bertujuan untuk menciptakan forum diskusi yang mendalam, khususnya dalam memanfaatkan sastra sebagai media untuk menciptakan harmonisasi kehidupan masyarakat.
“Sesuai tema yang ambil dimana kita berharap kegiatan ini mampu menjadi solusi terhadap berbagai masalah di masyarakat,” ujarnya.
Asyraf menyebutkan sebanyak 98 orang dari berbagai negara ikut konferensi internasional kesusastraan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Dari 98 orang pemakalah pendamping, diharapkan akan menghasilkan 2 buah pantun, dimana nantinya akan diterbitkan kurang lebih 200 karya pantun yang akan dimuat dalam sebuah buku,” ucapnya.
Ia menjelaskan kegiatan ini diikuti pemakalah utama dan pendamping berasal dari instansi dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan luar negeri.
“Pembicara utama dalam kegiatan ini sebanyak 3 orang, pemakalah pendamping 98 orang yang lulus seleksi, serta 545 orang merupakan guru, sastrawan, dan mahasiswa,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bangka Belitung, Yan Megawandi membuka langsung konferensi internasional kesusastraan XXVII tahun 2018.
Ia memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut, karena menurutnya melalui konfrensi ini dapat menjalin silaturahmi antar sastra di Seluruh dunia semkin baik.
“Sastra menjadikan hidup kita berwarna dan sastra membuat kita beragam. Sebagai tuan rumah kita berusaha menjadi tuan rumah yang baik bagi peserta yang datang dari seluruh pelosok negeri dari Sabang sampai Merauke dan juga dari luar negeri,” tuturnya.
Yan menambahkan dengan karya-karya
dari para peserta ini diharapkan dapat menambah khasanah perbendaharaan sastra yang ada, sehingga memberikan nilai tersendiri bagi peserta, dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita berharap para peserta ini dapat menambah khasanah perbendaharaan melalui sastra yang ada, karena melalui ini dapat memberikan nilai tersendiri bagi peserta,” tutupnya.
Pembukaan Konferensi Internasional Kesusastraan XXVII tahun 2018 ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekda Babel ini. Dengan dihadiri Kepala Kantor Bahasa Babel, Jajaran Pengurus Wilayah Babel, Pengurus Badan Pembina Harian STKIP Muhammadiyah Babel dan para dosen dan mahasiswa yang menjadi peserta Konferensi. (Wa)