Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan Edu Games program generasi berencana, di lapangan Bay Park Polda Bangka Belitung, Minggu (16/9/2018) kemarin.
“Tujuan kita mengadakan kegiatan ini dalam rangka Hari Remaja Internasional, untuk mensosialisasikan agar remaja genre (generasi berencana) untuk tidak menikah di usia muda, atau menunda rencana menikah hingga usia yang direkomendasikan,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Babel, Etna Estelita
Ia mengatakan, dengan menikah di usia muda memiliki banyak sekali risiko, baik itu kepada perempuan (ibu) maupun bayi, bahkan menikah muda juga rentan dengan perceraian.
“Hari remaja internasional diperingati pada 12 Agustus, tetapi baru kita laksanakan hari ini, kita harapkan dengan mensosialisasikan program genre, tidak ada lagi menikah di usia muda. Dan generasi mendatang harus memiliki tekad tidak akan menikah dini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa remaja harus memiliki pengetahuan tentang keluarga berencana, mengetahui kapan usia yang tepat untuk menikah serta melahirkan, termasuk pemahaman tentang jarak kelahiran, kesehatan reproduksi.
“Semua ini harus di rencanakan dengan matang karena remaja juga harus tau apa risiko kalau menikah di usia muda,” ucapnya.
Etna menyebutkan adapun usia yang tepat untuk menikah pada perempuan yakni 21 tahun dan laki-laki 25 tahun, meskipun secara Undang-undang usia 17 tahun sudah boleh menikah, namun dari sisi kesehatan reproduksi dan psikologis remaja belum siap.
“Menikah diusia 10-14 tahun, lima kali berisiko terhadap ibu, sedangkan menikah diusia 15-19 tahun dua kali berisiko pada ibu, kemudian jika ibunya belum siap maka alat reproduksinya baru berkembang dan bayi yang dilahirkan juga berisiko yakni bisa jadi bayi tersebut dengan prematur dan juga lahir dengan berat rendah bahkan bisa mengakibatkan stunting,” terang Etna.
Sementara itu, Ketua panitia Fazar Supriadi mengatakan, peringatan hari remaja internasional ini di ikuti sebanyak 100 remaja dari kota Pangkalpinang.
“Adapun tema yang diambil yakni “safe space for youth” yaitu memberikan kenyamanan dan ruang kepada remaja, sehingga remaja diharapkan lebih kreatif inovatif, berkualitas dan menjadi penerus bangsa,” jelasnya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini dirinya berharap agar menjadi ajang bertukar informasi.
“Bukan itu saja kita juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan edukasi kepada remaja mengenai generasi berencana dan kehidupan yang berkualitas,” tutupnya. (Wa)