Oleh: Nopraanda Putra
*Merangkul Seluruh Elemen Masyarakat di Basel Lakukan Bersih-Bersih
TOBOALI, LASPELA – Dalam memperingati World Clean Up Day (Aksi bersih sampah sedunia) 2018, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) melakukan aksi bersih-bersih sampah di seputaran kota Toboali dan daerah lainnya di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Sabtu (15/9).
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Basel, Jumadil mengatakan aksi World Clean Up Day 2018 di Basel melibatkan relewan sebanyak puluhan ribu se Basel diantaranya Kepala OPD dan pegawai se Basel, Komunitas, Pelajar dan Masyarakat Basel.
“Aksi World Clean Up Day ini melibatkan OPD se Basel, unsur komunitas, pelajar dari SD, SMP, SMA dan masyarakat Bangka Selatan,” katanya.
Dengan melibatkan segala unsur di aksi bersih-bersih ini, lanjutnya peserta aksi bersih-bersih mencapai puluhan ribuan yang terbagi di beberapa titik lokasi. “Ada 20 ribuan peserta se Basel ikut partisipasi aksi World Clean Up Day ini,” lanjutnya.
Selain itu, Ia berujar Wakil Bupati Basel, Riza Herdavid, ST ikut turun dalam aksi World Clean Up Day 2018, dengan menggaet beberapa kaula milenial dalam aksi bersih-bersih tersebut.
“Wakil Bupati ikut turun langsung membersihkan sampah di Pasar Terminal Toboali,” ujarnya.
Aksi World Clean Up Day juga dilaksanakan secara serentak di 150 negara, dengan melibatkan 350 juta relawan kebersihan dunia dan 13 juta relawan kebersihan Indonesia.
Setelah usai melakukan aksi bersih-bersih, peserta aksi berkumpul di objek wisata Pantai Batu Belimbing, Toboali sebagai tempat akhir dari gerakan bersih-bersih World Clean Up Day 2018 di Kabupaten Basel.
Bupati Basel, Drs. H. Justiar Noer diwakili wakil Bupati Basel Riza Herdavid, ST mengatakan sebagai sebuah negara yang peduli dengan isu penanganan sampah dunia, Indonesia turut bergabung dalam aksi massal tersebut bersama dengan 150 negara lainnya di dunia.
“World Clean Up Day ini merupakan aksi kepedulian terhadap isu sampah terbesar di dunia. Dan Indonesia turut bergabung dalam aksi tersebut bersama dengan 150 negara lainnya di dunia,”
Diungkapkan Riza, bahwa aksi ini sangat penting dilakukan, mengingat tonase sampah yang ada sudah mencapai milyaran ton dalam setiap tahunnya.
“Aksi ini tentunya sangat penting mengingat ada 1,3 Milyar Ton sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap tahunnya dan yang berakhir di 50 tempat sampah terbesar hanya 258-368 juta ton sedangkan yang lainnya tersebar di sungai, laut, jalan, perkampungan hingga kota bahkan dibakar secara terbuka,” ungkap Riza.
Oleh karena itu, lanjut Riza sebagai kabupaten yang berhasil meraih Adipura, sudah sepatutnya Basel mengambil bagian dari aksi massal dunia tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap isu persampahan dunia.
Ia berharap, melalui momentum Word Clean Up Day 2018, seluruh komponen daerah di Basel dapat meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebersihan lingkungan di Negeri Junjung Besaoh.
“Semoga dengan adanya kegiatan World Clean Up Day 2018 di Bangka Selatan, dapat menambah rasa kepedulian dan kecintaan kita terhadap lingkungan di Bangka Selatan,” tukasnya.
Hadir dalam aksi tersebut Kepala dan pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Basel, Masyarakat Toboali, Komunitas, Para pelajar di Toboali, Pramuka Basel dan para relawan kebersihan lainnya.