Oleh : Samsiar Komar
MUNTOK, LASPELA – Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali membantah pernyataan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah yang mengatakan, dari hasil riset dasar kesehatan dasar prevalensi stunting Kepulauan Bangka Belitung, yang tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka.
” Nggak, justru terendah. Jadi begini, itu kan data tahun 2013, itu kan dari Bappenas dikirim kesini. Waktu kita mengadakan rapat di Novotel, saya tanya, apa dasarnya hitungan sekian itu, kriterianya apa, mereka nggak bisa jawab, karena itu data tahun 2013,” ujar Parhan kepada awak media usai rapat koordinasi Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dengan Bupati dan Walikota di Wisma Ranggam, Rabu ( 8/8/2018 ) siang.
Parhan melanjutkan, setelah didata kembali, angka stunting di Bangka Barat bukan 8000 orang, tapi sekitar 2000 orang, dan Gubernur Erzaldi pun kata dia, sudah meralat data tersebut.
” Jadi kalau bilang Bangka Belitung itu 27,4%, di Bangka Barat 25% ternyata itu tidak benar. Tadi sudah diralat sama Pak Gubernur. Jadi supaya Kepala Dinas Provinsi mengupdate data tersebut,” jelas Parhan. Data terbaru angka stunting di Bangka Barat, menurut Parhan berkisar antara 6 hingga 7% saja.
” Sekarang kalau 2000-an sekitar dibawah 10% lah. Kemarin 8000 itu 25% katanya, kalau 2000 aja berarti bagi empat Kira – kira 6% lebih atau 7%.
Jadi data tadi sudah diralat sama Pak Gubernur dan mereka sudah meminta maaf,” pungkasnya. ( SK )