Kemenlu dan Pemprov Kerjasama dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing Indonesia di Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN (Ditjen KSA) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan kegiatan penyampaian saran kebijakan “Peningkatan Kualitas dan Ekspor Komoditi Perkebunan di Bangka Belitung dalam upaya meningkatkan daya saing Indonesia di masyarakat ekonomi ASEAN 2025.

“Kegiatan ini dalam rangka mengimplementasikan komitmen Indonesia di ASEAN dan meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masyarakat ekonomi ASEAN,” kata Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Ade Petranto saat menghadiri kegiatan peningkatan kualitas dan ekspor komoditi perkebunan di Babel dalam upaya meningkatkan daya saing Indonesia di masyarakat ekonomi ASEAN 2025, di hotel Soll Marina Bangka Tengah, Selasa (7/8/2018).

Ia menjelaskan kegiatan ini merupakan langkah penting Kemenlu dalam rangka mendorong penetrasi UMKM Indonesia ke pasar ASEAN dengan memanfaatkan preferensi tarif dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

“Karena saat ini liberalisasi tarif ASEAN telah mencapai 96,07 persen pos tarif, yang berarti bahwa pengusaha Indonesia menikmati bea masuk 0% untuk hampir seluruh produk,” ujarnya.

Ade menyampaikan terlebih dengan adanya tambahan pasar sebesar 340 juta juga merupakan peluang yang sangat besar bagi UMKM untuk memasarkan produknya ke ASEAN.

“Maka kita mendorong UMKM Babel agar lebih memanfaatkan skema tarif yang sudah ada tersebut,” jelasnya.

Sementara itu Gubernur Babel, Erzaldi Rosman sekaligus membuka secara resmi seminar tersebut mengatakan bahwa para petani di Babel, khususnya untuk komoditas Muntok White Pepper dapat meningkatkan nilai tambah dan kualitas produknya.

“Bukan itu saja kita juga melakukan penerapan sistem resi gudang karena dinilai penting terutama untuk membantu menjaga harga yang cenderung turun dalam beberapa tahun terakhir,” ucapnya.

Diakui Erzaldi lada di Bangka Belitung memiliki nilai keunggulan tersendiri yakni dari tingkat kepedasannya mencapai 7 persen di bandingkan di negara lain.

“Selain tingkat kepedasan yang tinggi lada di Babel ini juga sangat wangi. Jika dibandingkan dengan lada Vietnam kepedasannya hanya 2,9. Tapi di ekspor masih hulu belum ada industri hilirnya,” terang Erzaldi. (Wa)