Oleh : Samsiar Komar
MUNTOK, LASPELA – Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah mengatakan, status gizi prevalensi stunting di Provinsi Bangka Belitung cenderung meningkat. Dan dari hasil riset dasar kesehatan dasar prevalensi stunting Kepulauan Bangka Belitung, yang tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka.
” Hasil riset kesehatan dasar prevalensi stunting Kepulauan Bangka Belitung, ini adalah yang tertinggi kalau saya boleh mengatakannya untuk kehati – hatian kita semua, yang tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini adalah di Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka,” ungkap Abdul Fatah saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Gubernur dengan Bupati dan Walikota se – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Gedung Sriwijaya Unmet Muntok, Selasa ( 7/8/2018 ) pagi.
Menurut Abdul Fatah, tingginya angka stunting karena dipengaruhi asupan gizi yang kurang menunjang, pola asuh yang kurang tepat, dan pelayan kesehatan di lingkungan yang tidak optimal.
” Jadi ini kelihatannya perlu ada penguatan – penguatan. Dan pada hari ini kita coba urai apa persoalannya, apa masalahnya dan kemudian kita buat satu komitmen bagaimana kita menjagainya,” tandasnya.
Untuk mencari faktor penyebabnya, Abdul Fatah mengajak untuk mengurai hal tersebut dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan di Kabupaten Bangka Barat yang dimulai hari ini, Selasa ( 7/8 ). Dia mengajak sama – sama mencari dimana letak permasalahannya dari empat faktor yang telah dia sebutkan sebelumnya.
” Kira – kira begitu, mengenai persoalan – persoalannya itu apa, disini kita urai nanti. Nah kalau itu menyangkut pelayanan kesehatan, mananya yang kurang? Kemudian kesehatan lingkungannya, mananya yang salah, dan kemudian tidak optimal, mengapa kurang optimal, apakah duitnya yang nggak ada, maka hari ini juga kita bicarakan, kita berbagi pada kesempatan ini, sehingga Provinsi Babel ini bisa berjalan seiring sejalan,” ajaknya. ( SK )
