Oleh : Samsiar Komar
MUNTOK, LASPELA – Pantai Tanjung Kalian bisa jadi merupakan ikon pariwisata pantai di kota Muntok. Mercu suarnya yang megah peninggalan jaman Belanda sering disebut – sebut sebagai identitas kota Muntok, ibarat Menara Eifell di kota Paris Perancis.
Pantai Tanjung Kalian yang panjang terbagi – bagi menjadi beberapa bagian dengan nama yang berbeda, diantaranya Pantai Batu Rakit dan Batu Berani atau Pantai Asmara. Kedua tempat ini pada hari – hari libur cukup ramai pengunjung.
Selain memancing dan berenang, bagi pengunjung yang ingin mencicipi kuliner khas Muntok, di sepanjang pantai Tanjung Kalian terdapat warung – warung yang dapat memanjakan lidah para wisatawan dengan otak – otak, es kelapa muda dan sebagainya sambil menikmati debur ombak dan semilir angin, bahkan menanti indahnya sunset.
Menurut Bet ( 30 ), warga Kampung Keranggan Atas Kelurahan Tanjung Muntok, salah seorang pedagang di Pantai Batu Berani, pada hari – hari libur seperti Sabtu dan Minggu, warungnya kerap dijejali pengunjung.
” Kalau hari libur disini biasanya ramai. Alhamdulillah dagangan kami biasanya habis,” jelas Bet kepada Laspela, Minggu ( 5/8/2018 ) sore di Pantai Batu Berani.
Pria dua anak yang seorang muallaf ini sudah berjualan di Pantai Batu Berani sejak lama. Awalnya, ibunya yang mencoba peruntungan buka warung otak – otak di Pantai Batu Berani. Usaha ibunya dilanjutkan Bet hingga sekarang.
Meskipun hari – hari biasa tidak seramai hari libur, Bet tetap buka tiap hari. Menurut dia, penghasilan yang didapat dari berjualan otak – otak, empek – empek kulit, es kelapa muda dan lain – lain cukup lumayan.
” Disini bebas berjualan, tidak pungutan apapun. Kalau hari biasa kita bawa sedikit aja, kan kadang habis kadang nggak. Kalau hari libur lah kita baru siapkan agak banyak karena pengunjungnya hari Minggu biasanya ramai,” ujar Bet. ( SK )