Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Pada akhir Juli untuk serapan dana desa di seluruh kabupaten/kota sudah disalurkan berkisar Rp 264 Miliar atau sudah mencapai 53 persen.
“Saat ini hingga akhir Juli kita sudah kucurkan dana desa sebesar Rp 264 Miliar atau mencapai 53 persen. Dan ini kita bagikan di masing-masing kabupaten/kota,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yuliswan kepada negerilaskarpelangi.com saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/8/2018).
Yuliswan menyampaikan, berikut dana desa yang telah dikucurkan ke seluruh kabupaten sebesar Rp264 Miliar, dengan rincian Kebupaten Bangka Rp51 Miliar, Belitung Rp38 Miliar, Bangka Barat Rp48 Miliar, Bangka Tengah Rp47 Miliar, Bangka Selatan Rp42 Miliar dan Belitung Timur Rp35 Miliar.
“Dari hasil pembagian dana desa tersebut Kabupaten Belitung yang memiliki serapan dana desanya paling rendah. Dan kita sudah memberikan laporan kepada Gubernur Babel,” jelasnya.
Lanjut Yuliswan, sedangkan untuk serapan dana desa yang paling tertinggi di Belitung Timur sebesar 61 persen dan yang paling rendah Belitung 44 persen.
“Untuk total-total yang ada di desa ini kan bervariasi. Yang masih rendah disini Belitung masih 44 persen serapannya. Dan ini sudah kita sampaikan ke Gubernur Babel juga sudah memberikam himbauan kepada Bupati untuk segera mengadakan pembinaan dan pengawasan ke desa-desa yang ada di Kabupaten/kota,” tegasnya.
“Sedangkan serapan tertinggi di Kabupaten Belitung Timur yakni 61 persen. Dan ini juga sudah kita laporkan ke Gubernur Babel dan Kepala Kantor Wilayah Pembendaharaan karena yang sudah digelontarkan itu sudah sampai sejauh mana, nanti 40 persen dikasih lagi,” tambah Yuliswan
Ia menyebutkan untuk proses pengucuran dana desa ini dibagi dalam tiga tahapan yakni, 20 persen, 40 persen, dan 40 persen.
“Nah untuk 40 persen ini dimintakan pertanggungjawaban yang 20 persen dan 40 persen itu tadi. Kemudian kalau sudah ada pertanggungjawaban baru bisa cair yang 40 persen lagi,” terangnya.
Yuliswan mengungkapkan untuk tahun 2019 penyerapan dana desa bisa mengalami peningkatan.
“Kita tadinya pada tahun 2017 sebesar Rp261 Miliar dan 2018 Rp264 Miliar lebih. Dan diharapkan di tahun 2019 nanti penyerapan dana desa kita meningkat,” harapnya.
Yuliswan menghimbau dan berharap kepada desa-desa yang menerima serapan dana jangan lambat dalam mengelolanya dan meminta pihak-pihak terkait memberikan pengawasan dan pembinaan.
“Kami berharap seluruh desa di Babel jangan terlambat dalam pengajuannya dan kepada teman-teman pemberdayaan masyarakat khususnya Kabupaten, Provinsi saya minta pengawasan dan pembinaanya agar serapan dana desa bisa maksimal,” tutupnya. (Wa)