Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pertemuan dengan perusahaan pabrik kelapa sawit diruang rapat Kantor Disperindag Babel, Selasa (31/7/2018).
“Pertemuan tersebut diketahui bahwa untuk dilapangan masih banyak sawit masyarakat yang tidak diterima oleh pabrik, tapi setelah kita diskusi dalam pertemuan ini ternyata waktu antriannya yang buat terlambat. Dan ini biasanya terlambat empat hari karena saat ini panen rakyat atau panen lada sehingga sawit tersebut sudah busuk dan harga jualnya pun ikut turun,” ujarnya kepada wartawan usai pertemuan tersebut.
Ia menyampaikan Dinas Pertanian Bangka Belitung akan melakukan pendataan terhadap para petani swadaya yang ada di Babel untuk mengatasi kelebihan atau over, kapasitas pabrik kelapa sawit pada saat panen raya.
“Bukan itu saja, Dinas Pertanian juga akan bekerjasama dengan koperasi bermitra agar kapasitas pabrik ini bisa terpantau,” ucapnya.
Ia menyebutkan dengan adanya pendataan, pihaknya berharap agar masalah over kapasitas pabrik tidak terjadi lagi.
“Karena pada pertemuan tersebut untuk kelebihan kapasitas pabrik, diluar prediksi. Dimana berdasarkan prediksi panen raya terjadi antara bulan September dan Oktober. Itu sebabnya kenapa banyak buah tertahan karena menggunakan sistem antrian,” ungkapnya.
Sunardi menambahkan dari hasil pertemuan antara dinas terkait dengan perwakilan perusahaan pabrik kelapa sawit pihaknya dalam waktu dekat akan melaporkan ke Gubernur Babel, Erzaldi Rosman.
“Hasil pertemuan ini kita akan laporkan ke Pak Gubernur untuk kelanjutannya nanti seperti apa,” sebutnya.
Sementara, Asisten Bidang Administrasi Umum setda Babel, Yulizar Adnan yang memimpin pertemuan tersebut berharap pertemuan serupa digelar lebih intens.
“Antara OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang menangani ini bisa berkomunikasi lebih intens. Kalau bisa jangan sampai terjadi lagi, dengan solusi yang baik biar tidak terjadi lagi kehaduhan,” tutupnya. (Wa)