Oleh : Nopranda Putra
*32 Karya Seni Foto Masuk Nominasi Finalis
TOBOALI, LASPELA – Perlombaan fotografer back to nature masuk dalam 16 rundown acara Toboali City On Fire (TCOF) season 3 tahun 2018, di Toboali, kabupaten Bangka Selatan (Basel).
Dalam lomba kali ini sebanyak 500 karya fotografer ikut partisipasi dalam semarakkan event kejuaraan fotografer di TCOF season 3 tahun ini. Akan tetapi, hanya 32 karya foto masuk nominasi lomba pameran umum South Bangka Photography group.
Pameran dan lomba fotografer tersebut ditampilkan di Wisma Samudera, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Berbagai angel foto yang diambil dari seniman foto yang mengikuti lomba fotografer dengan membidik lensa ke icon-icon milik Negeri Junjung Besaoh, diantaranya Benteng Toboali, Batu Belimbing, Buang Jung, pantai Laut Nek Aji dan kawin massal.
Ketua panitia lomba fotografer Hendra mengatakan, sejak dibukanya pendaftaran lomba fotografer di kejuaraan TCOF season 3 ini terdapat 500 karya fotografer yang ikut memamerkan karya seni bidikan lensa kameranya. Hanya saja, 500 karya foto yang terdaftar tersebut, juri mengambil 32 yang masuk dan lolos nominasi ke final.
“Kalau secara keseluruhan ada 500 lebih karya foto yang masuk ke panitia. Namun setelah kami seleksi hanya 32 yang masuk nominasi dana kualifilkasi yang ditentukan panitia lomba,” kata Hendra didampingi ketua panitia Pameran fotografer Ahmad Deka, Jumat (27/7) siang.
Keikutsertaan perlombaan ini tidak saja diisi oleh fotografer lokal saja, namun lanjut Hendra diisi fotografer asal Bandung dan Yogyakarta ikut ambil bagian dalam pameran dan lomba fotografer rangkaian Toboali City On Fire Season 3 di wisma Samudera, Toboali. Dengan keikutsertaan fotografer luar daerah ini tetap tema yang diambil karya-karya yang berkaitan dengan icon wisata dan budaya Negeri Junjung Besaoh.
Ketua panitia lomba Hendra mengatakan, adapun kualifikasi penilaiaan mencakup judul sesuai tema, pariwisata landskipnya seni yang ditampilkan seperti nati, ciri khas water mark karya foto tersebut.
” Selain dari Toboali, Babel juga ada yang dari Bandung dan Jogja. Dan mereka wajib mengirimkan karya foto yang sesuai dengan icon dan budaya kita, (Basel,red),” pungkasnya seraya menambahkan dalam kejuaraan fotografer ini, tidak ada batasan dan standar penggunaan kamera oleh peserta lomba fotografer.