Kolong Bakung Dijadikan RTH dan Wisata Basel

Oleh : Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Dengan menggunakan dana ABPD 2018 sebesar Rp 1,4 miliar melalui CV Yoga Umbara, kolong Bakung di tikung Yaden Kecamatan Toboali akan dibuat tempat rekreasi dan wisata masyarakat Bangka Selatan.

Letak kolong Bakung dinilai cukup tepat untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH) dan dijadikan tempat rekreasi dan juga dijadikan sumber air Dinas Kebakaran. Karena posisi strategisnya tepat ditengah kota sehingga pemerintah kabupaten Bangka Selatan (Basel) melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRHub) Basel untuk segera menata agar lebih mempunyai azas manfaat bagi masyarakat Bangka Selatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan ruang dan Perhubungan Pemkab Basel, Ansori mengatakan lahan yang telah dibersihkan ini direncanakan untuk tempat hiburan masyarakat.

Selain itu, kolong Bakung juga akan menjadi penyuplai air bagi mobil tangki Pemadam Kebarakan untuk sumber airnya.

“Kolong itu akan ditata menjadi tempat rekreasi dan tempat sumber air bila terjadi kebakaran karna hydrat pemadam kebakaran saat ini belum ada. Termasuk yang di Puput akan dijadikan sumber air bila terjadi kebakaran,” kata Ansori.

Dengan adanya penataan kawasan tersebut, lanjutnya upaya membangun, memperbaiki, ataupun menciptakan tatanan dan aktifitas wisata yang didukung oleh sarana dan prasarana wisata yang lebih efektif dan efisien, di suatu lingkungan tertentu berdasarkan potensi wisata yang dimiliki.

“Kolong ini nantinya juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti tempat duduk di bagian sudut, lalu ada juga beberapa kran air, beberapa lampu penerangan juga disediakan di beberapa titik, tempat sampah dan juga jalan sampingnya. Ada seperti tempat jongging track dan bisa juga ada tempat untuk usaha berjualan didalamnya,” jelasnya.

Demi menunjang penataan RTH, lanjut Ansori Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Basel akan mengajukan bantuan kepada pihak Australia dalam bentuk hibah.

Adapun bentuk bantuan hibah yang diberikan Pihak Australia yakni melalui lembaga AusAID dalam pembangunan fisik sanitasi perkotaan atau instalasi pembuangan air limbah di pemukiman (komunal), tepatnya dikawasan Kolong Bakung.

“Kita ajukan bantuan kepada pihak Australia terkait masalah sanitasi membuat pembuangan tinja yang dilarikan memakai pipa – pipa ke dalam satu tempat. Namun,dana hibah yang diberikan oleh pemerintah Australia tersebut, tidak serta merta dalam bentuk uang cash, akan tetapi rencananya akan dilakukan dengan sistem rembes (reimburse) atau diganti. Artinya, Pemkot terlebih dahulu akan menganggarkan dana untuk pembangunannya dan baru akan diganti pihak AusAID ketika telah dilaksanakan,” pungkas Ansori.

Sebelumnya, pada tahun 2015 dan 2016 kawasan kolong tersebut sempat dilakukan pembersihan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bangka Belitung dengan menghabiskan anggaran hingga miliaran rupiah. Dan untuk tahun 2018 pembersihan kolong bakung tersebut dialihkan kepada Pemkab Basel melalui Dinas PUPRHub Basel.