PANGKALPINANG, LASPELA- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang menyebutkan sebagian wilayah Bangka Barat dan Bangka alami kekurangan air alias kemarau.
Adapun wilayah Bangka Barat yang mengalami musim kemarau adalah di daerah desa Tempilang dan Simpang Teritip. Sedangkan wilayah Bangka daerah Pemali.
Kepala seksi dan Informasi stasiun metreologi kelas I di Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, Kurniaji kepada Laspela mengatakan dari hasil pantauan Harian Tanpa Hujan (HTH) yang di amati BMKG, kekeringan pada 2 wilayah tersebut termasuk kedalam kategori pendek, karena kekeringan di prediksikan hanya berlangsung 6 hingga 10 hari saja.
“Kami amati dari Hari Tanpa Hujan (HTH), dari situ kami membagi menjadi 3 yaitu HTH sangat pendek, pendek, dan yang paling parah yaitu HTH ekstrim, dan dari situ kami simpulkan belum termasuk kedalam kondisi yang parah,” Ungkapnya
Sementara itu menurut Aji panggilan akrabnya, untuk wilayah Pangkalpinang merupakan wilayah yang harus lebih di perhatikan, karena wilayah ini termasuk dalam wilayah metrapolis, karena akan berdampak pada ketersediaan air.
“Pangkalpinang cenderung metrapolis dimana jarang ada hutan dan lahan yang terbuka, inilah yang harus kita perhatikan karena sumber kekeringan dan dampaknya pada ketersediaan air, terkhusus wilayah Pangkalan Baru dan pusat kota karena HTH 30 hari saja akan berakibat buruk dengan kekeringan yang parah, jadi harus lebih di perhatikan,” tuturnya.(DND)