PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Kamar Dagang Indutri (Kadin) Bangka Belitung, Ir Thomas Jusman mengatakan lokasi yang strategis serta kekayaan alam di Bangka Belitung (Babel) memang mendukung penuh sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.Hal itu dipaparkannya dihadapan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI dan anggota DPRD Bangka Belitung, di ruang Banmus DPRD Babel, Selasa (17/7/2018).
Menurut Ir Thomas Jusman, saat ini nilai ekspor Babel memang masih di dominasi dari sektor pertambangan seperti Timah yang mencapai 70 hingga 80 persen, jauh meninggalkan sektor-sektor lainnya seperti hasil komoditi dan perikanan.
“Nilai ekspor memang masih di dominasi Timah yang ekspornya mencapai 70 hingga 80 persen, dan non timah yang terdiri dari hasil komoditi ekspor lada putih, sawit, dan hasil perikanan mencapai 20 hingga 25 persen,” ungkap Thomas.
Ir Thomas Jusman melanjutkan, industri pertanian berada di peringkat ke dua dengan jumlah kontribusi 19 persen dan industri perdagangan di 15.57 persen. Sedangkan sektor perekonomian baru seperti sawit di 5 tahun terakhir, lahannya bertambah 14.5 persen, karet juga bertambah 56,5 persen , serta lada yang menjadi produksi terbesar di Indonesia dan perikanan yang berkontribusi 7 persen untuk sumatra dengan komponen tangkapan laut.
“Namun kita juga harus memanfaatkan sektor lainnya, kita lihat sektor pariwisata yang di sampaikan pak Didit selaku ketua DPRD, ini menggembirakan yaitu tumbuh 14.5 persen pertahun, yang tumbuh sejak 5 tahun terakhir,” imbuhnya
Ir Thomas menjelaskan untuk sektor wisata bahari, Tanjung Kelayang masih menjadi tempat favorit yang ada di Babel untuk pelaku pelancong wisata saat melakukan tur wisata di Babel.
“Dan di bandingkan dengan sektor pariwisata, Tanjung Kelayang masih menduduki urutan pertama selain bali tentunya,” terangnya.
Babel sendiri lanjutnya bisa belajar dari berbagai negara yang sukses dengan sektor pariwisatanya, yang berhasil bertransformasi dari sektor tambang, seperti Polandia, Kanada, dan Inggris.
“Negara-negara itu berhasil di revitalisasi menjadi sebuah daerah pariwisata, dan jepang dan singapura yang tidak mempunyai sumber daya alam dan menjadi negara yang maju, dengan menguasai teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bagus,” jelasnya.
Selain negara-negara diatas, menurut Ir Thomas Jusman, Malaysia dan Thailand pun dapat dijadikan negara yang patut di contoh, seperti Phuket yang menjadi destinasi wisata terbaik ke 10 di dunia.
“Dari yang kita lihat tadi kita meyakini bahwa sektor pariwisata merupakan fungsi yang tepat dalam transformasi ekonomi Babel di tambah lokasi Babel yang strategis,”tutup Ir Thomas Jusman.(DND)