Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) menggelar halal bihalal dengan pengusaha smelter timah yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Hotel Novotel Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (5/7/2018).
Adapun tema yang diambil dalam halal bihalal tersebut yakni “Bersatu Membangun Babel Menjadi Sentra Timah dunia”.
Direktur Utama (Dirut) ICDX, Lamon Rutten mengatakan bahwa berdasarkan data yang dimiliki oleh pihaknya dimana negara ekspor timah semakin meluas dan menembus kebeberapa negara seperti Turki, Hungaria, Meksiko, Polandia dan Bulgaria.
“Adapun nilai ekspor dari negara-negara tersebut sebesar Rp 177 Miliar. Dan untuk Hongkong dan Polandia meningkat tajam yakni mencapai 400 persen dengan volue sebesar Rp 84 Miliar,” ujarnya.
Lamon menyampaikan, untuk Negara Singapura sebagai tujuan penyimpanan timah asal Indonesia pada semester pertama tahun 2018 tercatat baru 37 persen dibandingkan tahun 2017. Dengan demikian diperkirakan tahun 2018 total ekspor ke Singapura berkurang sebanyak 26 persen.
“Untuk itu membuktikan bahwa Singapura tidak lagi menyandang gelar sebagai pusat penyimpanan timah dunia,” sebutnya.
Ia menyebutkan dengan penggunaan fasilitas baru untuk finance dan manajemen risiko, pihaknya berharap para smelter lebih berinisiatif dan pro aktif dalam menentukan harga timah yang baik, tidak lagi mengikuti harga pasar.
“Dengan terbentuknya harga yang relatif stabil, nilai transaksi untuk ekspor timah Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tajam untuk priode yang sama tahun 2017 dan 2018,” ungkapnya.
Lamon menambahkan, untuk kedepannya dalam rangka menjadikan Bangka Belitung sebagai pusat penyimpanan timah dunia, ICDX memiliki program prioritas yakni menjalankan PLB dan juga fasilitas pembiayaan syariah untuk timah dan kontrak berjangka timah sebagai instrumen manajemen risiko dan lindung nilai. (Wa)