MUNTOK, LASPELA – Kota Muntok kembali diramaikan dengan riuhnya suara musik tradisi daerah. Sebanyak 33 sanggar seni menyemarakkan Festival Bumi Sejiran Setason yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat selama dua hari ( 5-6/7/2018 ) di Lapangan Gelora Muntok.
Acara ini dibuka Wakil Bupati Bangka Barat Markus, SH dengan pemukulan gong. Turut hadir segenap Kepala OPD Lingkungan Pemkab Bangka Barat, unsur Forkopimda dan para pelaku dan pengamat seni.
Panggung festival pada hari pertama ini, Kamis ( 5/7 ) diisi dengan lomba Campak, Dambus, Rudat dan Rebana ( CDRR ). Dihari kedua esok, Jum’at ( 6/7 ) akan digelar Lomba Tari Kreasi.
Sanggar – sanggar seni yang ikut berpatisipasi pada perhelatan tahunan ini tidak hanya dari Bangka Barat saja, tapi juga perwakilan Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Markus dalam sambutannya mengatakan, festival kesenian tradisi daerah ini dilaksanakan sebagai upaya Pemkab Bangka Barat untuk menjaga dan melestarikan kesenian daerah dengan ciri khas dan keasliannya yang merupakan salah satu faktor pendukung pariwisata di Bangka Barat.
” Kami akan selalu mendorong masyarakat dalam mengembangkan kesenian dan kebudayaan asli Bangka Barat,” ujar Markus, Kamis ( 5/7 ).
Menurut Markus, festival ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan perkembangan seni budaya dan kepariwisataan.
” Dengan adanya acara ini, diharapkan akan timbul kesadaran bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan kemudian timbul minat yang kuat untuk melestarikan seni budaya bangsa kita,” harap Markus.
Dilain pihak, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat, Suwito mengatakan, tema ” Nganggong Budaya” yang diangkat pada Festival Bumi Sejiran Setason ini dimaksudkan untuk menggali keberagaman kesenian dan kebudayaan yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Bangka Belitung sehingga hubungan antara penggiat seni dapat berlanjut secara berkesinambungan.
Senada dengan Suwito, Kabid Kesenian dan Kebudayaan, Bambang Haryo Suseno atau biasa disapa Seno, festival ini sebagai bagian dari pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah, khususnya di Bangka Barat.
” Ad beberapa kegiatan yang termasuk dalam kegiatan ini diantaranya, lomba CDRR (Campak, Dambus, Rudat, dan Rebana), seleksi Gita Bahana dan Tari Kreasi. Pemenang lomba akan didaulat menjadi duta kesenian yang akan diikutsertakan pada ajang kesenian tingkat nasional dan internasional,” ujar Seno. ( SK )