JAKARTA, LASPELA — Ketua Umum Gemabudhi Indonesia, Bambang Patijaya Jajaran pengurus Permabudhi, tanggal 5 Juni 2018 lalu beraudiensi dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara.
Pada saat itu, banyak hal yang pihaknya sampaikan kepada Presiden terkait dinamika yang terjadi pada perkembangan agama Buddha di Indonesia saat ini.
“Saya senang rasanya 3 tahun berturut-turut, bisa hadir dan bertemu Presiden di Istana Negara. Banyak yang kami sampaikan mengenai kebhinekaan, “ucap BPJ.
Tokoh Pemuda Babel yang sering berkiprah di Nasional ini menceritakan bahwa kesempatan bertemu langsung presiden tersebut pada tahun 2016 bersama Lemhannas RI, tahun 2017 ketika diundang Istana sosialisasi Perpu No.1 2017 dan 2018 ini audiensi Permabudhi.
“Semoga terus memotivasi saya untuk bertumbuh kembang serta berkontribusi dan bermanfaat kepada masyarakat. Salam Bergema, Bersatu Bergerak Maju Dalam Dharma,” ucap Bambang Patijaya.
Sambung Bambang, pada kesempatan audiensi tersebut ada beberapa hal yang disampaikan kepada Presiden, antara lain melaporkan telah berdirinya Permabudhi sebagai bentuk koreksi atas kekeliruan dan merupakan kerinduan umat dan diantara majelis agama Buddha agar terciptanya suasana yg kondusif dan nyaman diinternal agama Buddha.
“Saat audiensi itu, saya sendiri menyampaikan kepada Presiden agar surat Keputusan Menteri Agama no 30 tahun 1980 tentang wadah tunggal nomenklaturnya sudah tidak sesuai lagi dengan realitas. Sehingga perlu untuk ditinjau lagi,” terangnya.
Lahirnya Permabudhi akan meningkatkan sinergitas antar umat beragama dan juga tentunya dengan pemerintah.
“Hal ini disambut baik oleh Presiden dan beliau meminta Menteri Agama untuk mengawal proses ini sampai selesai,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, jajaran Pengurus Permabudhi yang hadir dalam audiensi tersebut adalah Ketum Permabudhi Arief Harsono, Ketua Dewan Pengawas Sudhamek, Aguan, Ibu Aiko, Sugianto, Hong Tjin, Effendi, David Herman Jaya, Dharmanadi Chandra, Suwito, dan Ketua Umum Gemabudhi Bambang Patijaya.
Audiensi tersebut berlangsung selama 1 jam, pada kesempatan tersebut Presiden menyampaikan selamat hari Waisak dan permohonan maaf kemarin tanggal 4 Juni 2018 tidak bisa hadir pada Dharmasanti Waisak Permabudhi di Tzu Chi PIK.(Ar)