Gubernur Menyebut Empat Putih Keunggulan Legendaris Babel: Apa Saja Pesona 4 Putih Itu?

Oleh: Agus Ismunarno
Pemimpin Redaksi
LASPELA MEDIA GROUP

  • Artika Sari Devi. Natasha Manuella dan Sonia Ferhina Endorser Wisata Babel
  • Sonia Fergina ke Pemilihan Puteri Sejagat Jadi Duta Wisata Indonesia

EMPAT PUTIH sebagai keunggulan legendaris Kepulauan Bangka Belitung dikemukakan Gubernur Dr H Erzaldi Rosman SE MM tatkala menyambut 1.200 Keluarga Besar Real Estate Indonesia (REI) dari Seluruh Provinsi se Indonesia ketika merayakan ulang tahun ke-46 di Bangka dan Belitung, Pertengahan April 2018 lalu.

“Selamat Datang di Negeri Serumpun Sebalai, Negeri Harmoni, Negeri Laskar Pelangi yang memiliki keunggulan empat putih yang ikonik dan lehendaris.

Pertama; timah putih yang sangat kesohor sejak ratusan tahun lalu.

Kedua; lada putih Muntok White Pepper yang beraroma khas dan supee pedas.

Ketiga; pasir putih yang terhampar di sepanjang pantai di Babel.

Keempat; putrinya yang putih-putih,” kata Erzaldi Rosman yang sontak mengundang tepuk tangan para undangan yang hadir.

Timah Kepulauan Bangka Belitung dan Muntok White Pepper sudah terkenal sejak ratusan tahun lalu. Demikian pula keindahan pantai dengan hamparan pasir putihnya, kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, “Babel berpotensi menjadi Maldivesnya Indonesia.”

Dan tentang putri-putri yang putih-putih Kepulauan Bangka Belitung memiliki Artika Sari Devi, Puteri Indonesia 2004, Sandra Dewi, model dan artis film nasional, Manuella Natasha, Miss Indonesia 2016 sekaligus Runner Up 2 Miss World 2016, dan Duta REI.

Kini, putri Babel Sonia Fergina Citra, Puteri Indonesia 2018 sedang menyiapkan diri menuju ajang Miss Universe, pemilihan Puteri Sejagat.

Sejak reformasi Artika Sari Devi dari Babel membuka kembali keikutsertaan Indonesia di Miss Universe dan meraih TOP 15.

Di Miss World, Manuella Natasha meraih tiga besar dunia, sebuah prestasi yang membuat Bangka Belitung menjadi buah bibir; dan mampu mengendorser pariwisata Babel sebagaimana film Laskar Pelanginya Andrea Hirata.

Manajemen Empat Putih

Dalam skema transformasi ekonomi bertahap dari penambangan ke pariwisata, sejatinya keunggulan empat putih itu bisa dimenej dengan baik dalam satu muara menuju penguatan pariwisata, bahkan pertambangan sekalipun.

Bangka Botanical Garden, Danau Kaolin, Red Hill, Arena Motorcross Pelawan merupakan sedikit contoh betapa kreativitas dan inovasi mampu mengubah masalah menjadi berkah.

Demikian pula Muntok White Pepper bisa menjadi Agro Edu Tourism yang unik dengan berbagai terobosan yang inovatif.

Pantai dengan keindahan pasir putihnya juga baru sebatas masih menjadi objek pemandangan saja, belum diolah menjadi aneka wisata atraktif yang bisa memperlama masa tinggal wisatawan di Babel.

Lalu, bagaimana dengan putri-putri Babel? Kita memang tidak setuju dengan kapitalisasi kecantikan, namun kita pasti setuju dengan kemuliaan kecantikan untuk pengembangan pariwisata.

Di jaman digital dengan media sosial yang masif sangat memberi tempat bagi para endorser pariwisata seperti putra dan putri Babel yang beraktivitas di dunia pageant.

Sonia Fergina Mendunia

Tidak gampang sebuah provinsi muda seperti Babel mengukirkan nama anak negerinya di dunia seperti Artika Sari Devi TOP 15 dan Manuella Natasha TOP 3 Miss World atau Runner Up 2 dan kini Sonia Fergina Citra yang sedang menyiapkan diri menuju Miss Universe.

Dengan menjadi puteri level dunia, selain cantik dan menjadi perhatian karena auranya, mereka adalah puteri-puteri yang percaya diri, cerdas dan mampu menyampaikan beraneka pesan termasuk pesan-pesan lingkungan, wisata, bahkan perdamaian dunia.

Mampukah Sonia mendunia dan meraih prestasi seperti pendahulunya?

Kenapa Selalu Amerika Latin?

Miss Universe senantiasa didominasi peserta dari negara Amerika Latin. Rahasianya, selain paras cantik, mereka ternyata menyiapkan dengan matang. Putri Kuswisnu Wardani selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia (YPI) memberi inspirasi.

“Di Latin, pegeant (ajang kecantikan) menjadi sebuah karier bagi mereka yang ingin bergerak di bidang fesyen, modeling, dan industri kreatif. Miss Universe merupakan goal mereka,” kata Putri.

Kandidat para putri itu disiapkan secara matang oleh negara-negara Latin sejak dini. Pemerintah sejak SD turut memberi pelatihan serta pembinaan kepada mereka yang ingin berkarya di dunia fesyen dan modeling.

Puteri mengungkapkan, “Secara personal sampai ke level tertentu para kandidat puteri itu ditatar agar siap berkompetisi. Negara sangat berperan, misalnya India, yang beberapa kali menang di ajang Universe. Pemerintah menyiapkan sekolah khusus agar mereka tampil lebih baik.”

Sonia dan Mahkota Miss Universe

Sonia Fergina Citra akan berkompetisi dengan 90 peserta di seluruh dunia untuk memperebutkan mahkota Miss Universe.

Cikal bakal pageant sudah dimulai sejak jaman Yunani Kuno, namun History Channel mencatat bahwa kontes kecantikan modern pertama kali diadakan di sebuah kota kecil di Belgia bernama Spa pada tahun 1888.

Sejak itu kehidupan sebagai ratu kecantikan memiliki daya tarik tersendiri. Berselang 23 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1921, barulah dibuat sebuah kontes kecantikan bernama Miss America dengan tujuan menarik turis di Atlantic City.

Kontes kecantikan internasional pertama baru muncul 30 tahun kemudian. Pada tahun 1951 Miss World lahir di Inggris, di bawah asuhan seorang pembawa acara sekaligus pebisnis Eric Morley.

Setahun kemudian, pada 1952, Amerika Serikat pun mulai memproduksi Miss USA dan Miss Universe yang hingga kini menjadi salah satu kontes kecantikan terbesar di dunia.

Mukie dari indonesianpageants.com dan juri dalam kontes Manhunt Indonesia 2017 memberi kesaksian, “Bisa dibilang, hampir semuanya 99% adalah humble.”

Selama meliput karantina berbagai kontes kecantikan dan male pageant di Indonesia sejak tahun 2004, Mukie dan tim terkadang bisa merasakan aura pemenang saat berbicara dengan mereka.

Menurut Mukie tugas utama dari seorang ratu kecantikan adalah menginspirasi, oleh karena itu sifat rendah hati menjadi sangat penting.

“Harus bisa bikin orang nyaman untuk dengerin kita. Itu sih kualitas utama yang harus dimiliki.”

Nah, itulah tantangan Sonia Fergina Citra.

Dalam berbagai kesempatan Babel terus mengukir prestasi-prestasinya sebagai batu loncatan untuk berprestasi lebih tinggi lagi.

Semoga Sonia Fergina bisa mendunia bersama pariwisata Babel dan menjadi pintu masuk wisatawan manca negera dan nasional ke Negeri Laskar Pelangi. Semoga!