Oleh: Agus Ismunarno
Wartawan LASPELA
“Education is thezb movement
from darkness to light.”
Allan Bloom
PENDIDIKAN adalah gerakan dari kegelapan menuju cahaya.
“Laose Bong Djoen Po tidak hanya seorang guru melainkan seorang pendidik. Tidak hanya mengajar agar orang pintar saja, namun Laose Bong Djoen Po juga mendidik karakter, menjadi orang yang baik,” tandas Bahar Buasan, Anggota DPD RI saat memberi sambutan Selamat Jalan Laose Bong Djoen Po di Pemakaman Keluarga Pohin Air Duren Pemali, Bangka, Sabtu (26/5-2018)
Tokoh Pendidik Bangka kelahiran Pohin, Air Duren, Pemali 19 Oktober 1917 itu wafat 23 Mei 2018 dalam usia 101 tahun.
Almarhum meninggalkan isteri Lim Ngit Sa dan lima anak yaitu Bong Foeng Djin (Afung), Bong Se Khiat (Ase), Bong Se Men (Amen), Bong Se Hau (Ahau) dan Bong Se Fui (Afui) atau Yusri Lestari, empat menantu, 12 cucu, 6 cucu menantu dan 11 cicit.
Laose Bong Djoen Po, ungkap Bahar Buasan, bukan hanya mendidik di dunia pendidikan namun sekaligus menjadi teladan di masyarakat.
Dedikasi Bong Djoen Po di dunia pendidikan diikuti oleh anak-anak yang juga menjadi Tokoh Masyarakat Bangka Belitung seperti Bong Se Fui yang meneruskan Paguyuban Peduli Kenanga Bersatu (PPKB) Yayasan Puri Tri Agung dan Ketua Umum PERBASI Babel.
“Laose Bong Djoen Po adalah pribadi yang sangat ramah dan luar biasa. Selalu menyapa dan tersenyum kepada orang-orang di sekelilingnya,” ungkap Bahar Buasan dengan kalimat terbata-bata karena haru.
Bahar Buasan mengaku kagum seusia Laose Bong Djoen Po, masih menghadiri acara-acara pendidikan.
“Kehadiran Laose Bong Djoen Po menjadi inspirasi dan meneguhkan kami orang-orang muda,” kata Bahar Buasan yang juga bermarga Bong.
“Selamat Jalan Sang Pendidik!! Selamat Jalan Laose!”