KOBA, LASPELA – Masyarakat Kurau Kecamatan Koba yang berprofesi sebagai nelayan mengeluhkan dangkalnya sungai Koala yang mengakibatkan terganggunya aktivitas melaut.
Atom, tokoh masyarakat Kurau saat ditemui LASPELA mengatakan saat ini jika ingin melaut nelayan harus pintar-pintar membaca kondisi air karena telat sedikit bisa berakibat fatal.
“Jika kita ingin melaut harus lihat kondisi air terlebih dahulu apabila salah perhitungan bisa bahaya dan menyebabkan kapal terjebak disungai dan apabila dipaksakan dapat mengakibatkan kapal pecah,”keluhnya, Selasa,(22/05/2018).
lanjut Atom, pada dasarnya nelayan Kurau hanya ingin bisa keluar masuk dengan tenang tanpa harus berjibaku dengan pasang surut sungai Koala dan berharap ada kepedulian dari pemerintah setempat untuk mengantisipasi hal ini.
“Kami hanya ingin sungai ini dikeruk sehingga para nelayan bisa leluasa melaut tanpa khawatir terjebak kandas yang bisa mengakibatkan kapal pecah dan kepada pemerintah daerah serta provinsi untuk lebih peduli atas penderitaan nelayan saat ini,”tegasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Nelayan Kurau Barat, Setion yang menyampaikan jangan sampai nelayan Kurau mengalami paceklik akibat tidak bisa melaut.
“Permintaan kami hanya ingin alur sungai Koala ini dikeruk jangan sampai hajat hidup orang banyak terganggu dan juga ini bisa menghambat bagi para wisata yang mau ke Pulau Ketawai,” terangnya.(hfe)
Ditulis : Farid Herdian Effendi
Editor : A. Randi