Oleh : Nopranda Putra
TOBOALI, LASPELA – Pasca guyuran hujan deras, Kamis (17/5) lalu yang mengakibatkan putusnya jembatan plat deacker akibat terjangan arus air yang menghubungkan antara desa Rindik dan desa Kepoh, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (DPUPRD) Kabupaten Bangka Selatan(Basel) akan mengupayakan bangun jalan alternatif guna menghubungkan kembali akses ke dua desa yang terputus tersebut.
Kepala DPUPRD Basel, Anshori melalui Sekdin PUPRD, M Sormin mengatakan pihaknya sudah terjun ke lokasi untuk meninjau kerusakan jembatan plat deacker akibat hempasan ujan deras kamis lalu. “Kemarin tim dari kami sudah kembali ke lokasi untuk membuat jembatan dengan menggunakan bongkahan kayu, agar bisa dilewati mobil sehingga daerah tersebut tidak lumpuh total,” kata Sormin kepada wartawan, (19/5).
Ia berujar, kedepan rencananya jembatan plat deacker ini akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi Box Cluvert, karena melihat kondisi lapangan tidak memungkinkan lagi pakai gaya lama.
“Kami masih menunggu koordinasi, jika tidak ada anggaran tanggap bencana, maka paling lambat direalisasikan saat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) Perubahan mendatang,” ujarnya.
Menurutnya, melihat kondisi lokasi saat ini anggaran yang akan direalisasikan kurang lebih sekitar 300 juta rupiah.
“Yang jelas saat ini, kami fokuskan agar jembatan alternatif segera selesai dibuat agar akses antara kedua desa bisa kembali normal, apalagi jembatan plat deakcer ini merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan kedua desa,” tukasnya.
Ia juga menuturkan sampai saat ini paska hujan lebat beberapa hari kemarin, pihaknya belum mendapatkan laporan yang sama seperti kejadian di jalan raya rindik-kepoh ini.
“Dari informasi yang kami terima, untuk sementara sarana publik di Basel yang lumpuh hanya plat deacker ini saja dan yang lain masih aman,” tuturnya.