Oleh: Agus Ismunarno
JAKARTA, LASPELA-Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) mengutuk keras tindakan terorisme dengan alasan apapun, secara khusus pelaku dan
aksi pemboman di tempat ibadah umat Kristiani di Surabaya pada Minggu 13 Mei 2018
sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan menimbulkan kerugian baik fisik
dan psikologis berkepanjangan bagi korban, keluarga, dan seluruh elemen masyarakat.
Pernyataan keras itu disampaikan HIMPSI
sebagai perwujudan komitmen kami untuk ikut berpartisipasi aktif menjaga keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia melalui
kompetensi keilmuan dan profesi Psikologi. Pernyataan empati dan sikap itu ditandatangani oleh Dr. Seger Handoyo, Psikolog sebagai
Ketua Umum.
Peristiwa yang terjadi di tanah air dalam berbagai bentuk yang mengancam kebhinekaan, kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia harus dihentikan.
HIMPSI sebagai organisasi yang membawahi
ilmuwan psikologi dan Psikolog juga menyampaikan duka cita yang mendalam pada keluarga dari korban aksi terorisme.
HIMPSI mendukung Kepolisian Republik Indonesia beserta jajarannya dalam mengambil sikap,
tindakan dan kebijakan terhadap peristiwa yang sudah terjadi dan langkah-langkah
antisipasi yang diperlukan.
“HIMPSI siap mengkoordinasikan anggota HIMPSI di wilayah yang terkait sesuai kompetensi dan
kewenangannya untuk memberikan bantuan berupa konseling psikologi atau bentuk
intervensi psikologi lainnya bagi korban dan keluarga yang membutuhkan,” janji HIMPSI dalam komitmennya.
Lebih lanjut HIMPSI akan melakukan koordinasi multi profesi dan antar keyakinan (interfaith profession)
sebagai upaya nyata yang bisa dilakukan bersama sebagai langkah antisipatif
pembentukan karakter dan penanaman moral/etik pada generasi muda bangsa
Indonesia, sesuai kemampuan dan otoritas HIMPSI;
Di akhir pernyataannya HIMPSI berkomitmen terus mengupayakan program dan kegiatan yang memperkuat penerimaan
kebhinekaan, kebangsaan, dan mengajak anggota HIMPSI beserta segala lapisan
masyarakat Indonesia untuk belajar bersama dan bekerjasama menyadarkan
pentingnya menumbuhkembangkan sikap dan perilaku toleran, kemampuan untuk
berempati, menghargai keberagaman dan mengambil keputusan yang tepat dan benar. (*)