Olahraga Tradisional Bebinti Undang Perhatian Penonton

MUNTOK, LASPELA – Salah satu yang menarik dan mengundang perhatian penonton dalam Seleksi Festival Olahraga Tradisional Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang digelar di Lapangan Atletik Pemkab Bangka Barat di Muntok, Selasa ( 8/5/2018 ) adalah olahraga tradisional Bebinti yang di tampilkan Kabupaten Bangka.

Saat olahraga ini dimainkan, para penonton dan fotografer yang semula duduk – duduk santai sontak mendekat ke arena permainan. Begitu pula dengan awak media. Apalagi di regu tersebut ada seorang gadis cantik ikut menari – nari menyemangati para pemain yang bertanding.

Sekretaris Lembaga Adat Melayu Kabupaten Bangka Wahar Saksono menceritakan kepada Laspela tentang olahraga tersebut.

” Olahraga tradisional Bebinti, adalah olahraga tradisional pada masa itu, sekitar tahun 1930, dan itu mengandung unsur olahraga dan layak untuk dipertandingkan. Semua orang bisa melakukannya,” jelas Wahar Saksono di Lapangan Atletik Pemkab Bangka Barat, Selasa ( 8/5 ).

Bebinti, kata dia, dimainkan empat orang laki – laki. Didalam arena permaian ada seorang miak ( gadis ) yang bertindak sebagai ” tukang ulon ” ( pengajak dan penyemangat ). Sedangkan wasitnya, kalau pada jaman dahulu biasanya adalah Kepala Kampung atau Kepala Adat.

” Tadi yang kita mainkan bebinti nyagek, paoh ( beradu,red ) pakai lutut, kemudian bebinti jurong, dorong – dorongan. Sementara ada tiga macam, nyagek, jurong dan slibet. Slibet tidak kita pertandingkan karena berbahaya. Maka slibet kita tunda dulu lain kali,” paparnya.

Olahraga Bebinti, kata Wahar Saksono di kota Sungailiat masih dimainkan hingga sekarang. Pengembang olahraga ini berasal dari Desa Kacung yang tinggal di Sungailiat yang terus menjaga dan melestarikan olahraga ini.

” Kapan – kapan, kalau pengen melihat yang sebenarnya, silahkan datang ke Sungailiat, disana ada narasumbernya langsung, asli,” tutup Wahar. ( SK )