SEOUL, LASPELA Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertemu pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un di Zona Demiliterisasi, Jumat, 27 April 2018. Lawatan ini sekaligus menandai pertemuan puncak pertama kedua negara selama kurun lebih dari satu dekade terakhir.
Kim Jong-un berjalan melewati garis demarkasi di zona demiliterisasi (DMZ) untuk menemui Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in. Pada momentum simbolik itu, di perbatasan, pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in berjabat tangan erat dengan Kim Jong-un.
Tak lama kemudian kedua pemimpin negara, yang secara teknis masih dalam keadaan berperang karena tidak ada perjanjian yang mengakhiri perang Korea, menggelar pembicaraan.
Dalam perjumpaan pembuka yang hangat itu, Kim jong-un mengatakan dia berharap terjadinya diskusi-diskusi ‘blak-blakan’ di antara mereka. Beberapa bulan lalu Korea Utara selalu dalam retorika perang, tetapi sekarang mereka mungkin akan membahas perjanjian damai dan kesepakatan senjata nuklir.
Sebagian besar fokus KTT telah disepakati sebelumnya, tetapi banyak pengamat tetap sangat skeptis tentang tawaran Korea Utara untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir.
Betapa pun, seluruh Korea Selatan terpaku saat pemimpin kedua Korea berjabat tangan di kedua sisi perbatasan di zona demiliterisasi yang membagi kedua negara.
Publik kemudian dikejutkan pemandangan lain: Kim Jong-un mengajak sejawatnya presiden Korea Selatan untuk melangkahkan kaki sebentar ke belakang, melintasi garis demarkasi ke Korea Utara, sebelum keduanya berbalik kembali ke Korea Selatan – sambil berpegangan tangan.
Itu adalah momen yang tampaknya tidak dirancang dalam peristiwa yang susunan acaranya direncanakan sangat rinci itu.
Sesi pertama telah selesai dan keduanya makan siang secara terpisah. Kim Yong-un kembali ke Korea Utara dengan limusin hitam yang dijaga ketat untuk makan siang. Dia akan menyeberang kembali ke perbatasan di sore hari untuk melanjutkan diskusi.
Sejarah Dimulai
Kedua pemimpin disambut pasukan penghormatan dalam kostum tradisional di sisi Korea Selatan. Keduanya kemudian berjalan ke Wisma Perdamaian di Panmunjom, sebuah kompleks militer di zona demiliterisasi (DMZ) antara kedua negara.
“Sebuah sejarah baru sekarang dimulai – di titik awal sejarah dan era perdamaian,” demikian pesan yang ditulis Kim Jong-un di buku tamu di Wisma Perdamaian.
Pertemuan pertama di antara para pemimpin kedua Korea dalam lebih dari satu dekade itu juga diselingi momen-momen yang lebih ringan. Kim Jong-un bergurau bahwa ia membawa sejumlah mie dingin Korea Utara yang terkenal itu untuk KTT ini.
“Saya harap Anda benar-benar akan menikmati mie yang kami bawa,” katanya santai kepada pemimpin Korea Selatan, Moon Jae-in. (*/pk)
Editor: Stefanus H. Lopis