Oleh : Nopranda Putra.
TOBOALI, LASPELA – Perubahan yang terjadi di dunia pendidikan boleh dibilang frekuensinya sangat sering, salah satunya adalah sistem penyimpanan data pendidik dan tenaga kependidikan yang sebelumnya sempat booming penggunaan padamu negeri sebagai pusat entri data kependidikan.
Melalui kegiatan workshop sistem pendataan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), 130 operator sekolah se Basel mendapat pembekalan mengenai tata cara penggunaan Dapodik, Senin (16/4) di Marina Hotel Toboali dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Bangka Selatan (Basel), Eddy Supriadi.
Eddy mengatakan workshop Dapodik bagi operator pendataan sendiri merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Basel.
“Dapodik merupakan aplikasi online yang dapat diakses seluruh sekolah untuk memasukan dan mengolah data, baik data peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan hingga profil sekolah itu sendiri,” ungkap Eddy kepada wartawan, Senin (16/4).
Lebih lanjut, Eddy mengatakan dengan adanya Dapodik memudahkan admin atau operator sekolah (OPS) untuk menyatukan data kependidikan secara nasional. “Dapodik juga digunakan untuk memverifikasi data guru dengan kaitannya pencairan berbagai tunjangan dan bantuan beasiswa,” ujarnya.
Oleh karena itu, Eddy menambahkan guru berkewajiban terhadap Dapodik sehingga tanggung jawab entri data di Dapodik tidak mutlak menjadi beban admin atau operator sekolah dan guru yang bersangkutan harus terlibat aktif dalam validasi data yang masuk ke Dapodik.
“Sehingga masing-masing guru atau pendidik secara detail dan lengkap memberikan datanya kepada operator untuk pengisian dapodik. Selanjutnya guru tersebut juga dapat melakukan pengecekan valid tidaknya data yang telah diinput operator tersebut secara online,” sebut Eddy.