Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, memberikan apresiasi atas di lantiknya kepengurusan DPW ALFI/ILFA (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia/Indonesia Logistics and Forwarders Association) Masa Bakti 2018-2023, di Restoran Gale-Gale, Kabupaten Bangka Tengah, Senin (16/04/2018).
Erzaldi memberikan dorongan dan masukan kepada Ketua terpilih beserta kepengurusan untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan dan pembangunan daerah pada sektor logistik dan transportasi perhubungan.
“Terbentuknya kepengurusan ALFI/ILFA ini kita harapkan dapat bekerja membantu dan membangun negeri serumpun sebalai ini,” katanya.
Menurutnya, tantangan terhadap provinsi daerah kepulauan lebih besar dibandingkan dengan daerah dataran, Bangka Belitung merupakan daerah yang meliputi lautan, 80 % wilayahnya laut, dan terdiri dari 50 pulau kecil yang berpenghuni.
“Salah satu faktor terjadinya inflasi terhadap inflasi di Bangka Belitung adalah faktor transportasi, dikarenakan kurangnya sikronisasi dan koordinasi terkait pengiriman suatu barang komoditi,” ujarnya.
Erzaldi menyebutkan disini peranan ALFI sangat besar dalam pengendalian inflasi di Bangka Belitung dalam mengendalikan dan menstabilkan harga kebutuhan apalagi menjelang bulan puasa dan lebaran nanti, sehingga
kehadiran ALFI dapat memudahkan masyarakat daerah, salah satu indikator keberhasilan ALFI, asosiasi pengusaha ini harus mampu menekan inflasi di daerah Bangka Belitung.
“Sinergitas antara Asosiasi dan Pemeritah adalah dapat menghadirkan dan memberikan manfaat kepada masyarakat, diantaranya terhadap 50 pulau terpencil di Babel, dengan ketersediaan kebutuhan dengan harga tidak jauh berbeda dengan di kota,” harapnya.
Dengan terbentuknya ALFI/ILFA ini lanjut Erzaldi diharapkan dapat bersinergi dengan pemerintah provinsi Bangka Belitung guna mengisi pembangunan dan memudahkan layanan kepada masyarakat.
“Setelah terbentuknya ALFI/ILFA diharapkan dapat berperan menekan angka inflasi dan juga Alfi dapat membantu memperlancar keluar masuk barang utama sehingga komoditi unggulan di provinsi kita, seperti lada, timah karet atau bahan lainnya dapat langsung menuju si buyer atau user,” ungkapnya.
Bukan itu saja, Erzaldi meminta kepada ALFI untuk dapat kembali mengembalikan masa kejayaan masyarakat Bangka Belitung terkait dengan lada putih, dengan mengefisienkan pengiriman ( impor ) sehingga hasil andalan pertanian daerah tersebut kembali berjaya.
“Saat ini, Vietnam sebagai pengekspor terbesar di dunia, walaupun Indonesia masih sebagai produsen terbesar, kedepan ALFI diharapkan mampu mengembalikan kejayaan lada putih tersebut,” tandasnya. (Wa)
