PANGKALPINANG, LASPELA- Kinerja perekonomian Kepulauan Bangka Belitung kembali memperlihatkan kondisi menggembirakan dan perlu dilanjutkan dengan usaha bersama dan saling sinergi. Hal itu disampaikan oleh Deputi Direktur Bank Indonesia Babel Tantan Heroika, Kamis (5/4-2018). Ditegaskan Tantan, perkembangan harga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Maret 2018 masih terkendali.
Tercatat, Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi 0,17% (mtm), setelah pada Februari 2018 mengalami deflasi 0,64% (mtm). “Walaupun terlihat kenaikan harga di beberapa komoditas pangan, secara umum inflasi di Bangka Belitung masih cukup terkendali” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tantan Heroika.
Pada bulan Maret 2018, kata Tantan, berdasarkan kelompok pembentuk inflasi (disagregasi), seluruh kelompok mengalami inflasi yang cukup terkendali. Tercatat volatile food mengalami inflasi sebesar 0,07% (mtm), sedangkan kelompok inti dan administered price masing – masing mengalami inflasi 0,14% (mtm) dan 0,40% (mtm).
Berdasarkan pengeluaran, kelompok bahan makanan tercatat mengalami deflasi sebesar 0,02% (mtm), sedangkan kelompok sandang tercatat mengalami inflasi yang tertinggi yaitu sebesar 0,58% (mtm). Kelompok hortikultura tercatat mulai mengalami inflasi pada Maret 2018 karena belum memasuki masa panen raya.
Akan tetapi, kata Tantan, kenaikan harga komoditas hortikultura diimbangi dengan penurunan harga pada kelompok ikan – ikanan sehingga secara keseluruhan inflasi pada kelompok bahan makanan cukup terkendali.
Di sisi lain, Tantan mencatat ada beberapa jenis pakaian mengalami kenaikan harga yang berimbas pada kenaikan inflasi pada kelompok sandang. Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan juga mengalami inflasi 0,40% (mtm) seiring dengan mulai masuknya periode peak season (Hari Raya Ceng Beng) sehingga tarif tiket angkutan udara meningkat.
Secara tahunan inflasi Maret 2018 di Bangka Belitung tercatat sebesar 3,02% (yoy), lebih rendah dari inflasi Maret 2017 sebesar 6,40% (yoy), namun sedikit meningkat dibanding inflasi Februari 2018 sebesar 2,56% (yoy). Inflasi tahunan di Bangka Belitung pada Maret 2018 juga berada dibawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,40% (yoy).
Terjaganya inflasi di awal tahun 2018, harap Tantan, kiranya perlu dilanjutkan antara lain melalui penguatan sinergi antar lembaga dalam mengawal stabilitas inflasi. “Tantangan pengendalian inflasi pada tahun 2018 cukup berat, oleh karena itu setiap elemen di TPID Provinsi/Kabupaten/Kota dan Satgas Pangan perlu terus menningkatkan koordinasi dalam upaya mengendalikan inflasi di tahun 2018 ini” ajak Tantan.
Oleh karena itu, saran Tantan, sinkronisasi program dan anggaran di setiap lembaga perlu diperkuat. Selain itu, program – program yang inovatif perlu diperkaya didalam program tahunan TPID agar permasalahan struktural dapat segera teratasi.
“Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program yang sudah direncakankan juga perlu dilakukan agar upaya pengendalian inflasi dapat semakin efektif, terukur dan terarah.”, ujar Tantan. (*/ags)
Editor: agus ismunarno