JAKARTA, LASPELA- Presiden Joko Widodo menerima 45 orang pimpinan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI) se-Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/4/2018). Pertemuan tersebut membahas mengenai minimnya keterlibatan pengusaha lokal dalam pengerjaan proyek-proyek pemerintah serta melaporkan hasil dari Rapimnas dan menyerahkan usulan Rancangan Undang-undang Kewirausahaan.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengungkapkan keluhan HIPMI di daerah. Ada proyek di daerah, tetapi pengusaha lokal tidak dilibatkan.
“Ini yang mau saya luruskan. Saya akan bahas dengan Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kememterian BUMN, agar mereka memperbesar peluang bagi pengusaha di daerah sehingga pembangunan bermanfaat bagi semuanya,” katanya.
Presiden mengatakan, pengusaha di daerah bisa dilibatkan di proyek besar-besar seperti jalan, jalan tol, bendungan, pembangunan bandara, atau pelabuhan. “Pengusaha di daerah harus dilibatkan terutama yang muda-muda ini,” ujarnya dilansir dari laman Antaranews.com
Presiden mengatakan, akan segera mencari tahu penyebab pengusaha di daerah terutama pengusaha muda belum banyak dilibatkan. “Itu yang nanti akan saya lihat kenapa tidak dilibatkan apakah mungkin kue yang terlalu besar, kemampuan penyiapan peralatan berat, atau pengalaman kerja kurang seperti pembangunan airport, pelabuhan kan perlu pengalaman, tapi dari cerita tadi, mereka punya kemampuan,” tukas Presiden.
Selain itu, Kepala Negara juga menyatakan, Indonesia perlu mempercepat peningkatan jumlah wirausahawan (entrepreneur) untuk memajukan perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat. “Negara kita membutuhkan entrepreneur yang tiap tahun meningkat. Di negara maju standarnya kalau bikin entrepreneur itu sekitar 14 persen,” kata Presiden.
Menurut mantan Gubernur DKI itu, angka entrepreneur di Indonesia saat ini baru sekitar 3,01 persen atau masih jauh dari angka ideal.
“Artinya perlu percepatan sehingga angka entrepreneur terutama entrepreneur muda, yang sekarang ada di samping-samping saya ini,” kata Presiden didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menperin Airlangga Hartarto, dan Mendag Enggartiasto Lukita.