Polres Basel Libatkan Puluhan Personil Amankan Ritual Chengbeng

Oleh : Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Ritual sembahyang kubur bukan hal yang tabu lagi dikalangan etnis Tionghoa, ritual sembahyang kubur merupakan bentuk penghormatan keturunan kepada leluhur yang telah mendahului.

Sembahyang kubur atau biasa disebut chengbeng oleh kalangan masyarakat umumnya tidak dilakukan di daerah lain, tapi juga dilakukan oleh masyarakat Tionghoa Toboali, Bangka Selatan.

Pelaksanaan ritual chengbeng dimulai pada, Kamis (5/4) dini hari, sekitar pukul. 03.00 wib di perkuburan China Desa Puput Toboali.

Demi terciptanya keamanan dan ketertiban saat ritual chengbeng tersebut, Polres Basel menerjunkan puluhan anggota personil untuk mengamankan kegiatan yang dilakukan setahun sekali itu.

Pengamanan oleh personil Polres Basel dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Basel Kompol Erlichson Pasaribu SH, SIK.

Kabag Ops Kompol. Erlichson Pasaribu SH, SIK seizin Kapolres Bangka Selatan, AKBP Aris Sulistyono SH, MH mengatakan sejumlah personil Polres Basel ikut mengamankan kegiatan ritual sembahayang kubur dna ini bentuk pengamanan dari pelayanan terhadap mereka yang akan melaksanakan kegiatan ritual sembahyang kubur agar jamaat yang mengikuti sembahyang kubur dapat konsen dan fokus manjatkan doa kepada leluhur mereka yang diyakini akan membawa keberkahan bagi keturunan yang ditinggalkan.

“Polres Basel terjunkna 39 Personil Polres Bangka Selatan baik dari Polsek Toboali dan Polres Bangka Selatan di libatkan untuk melakukan pengamanan,” kata Erlichson, Kamis (5/4).

Pengamanan itu di lakukan secara terbuka dan tertutup baik di lokasi pemakaman ‎dan di jalan raya, agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Erlichson menuturkan, pengaman‎an juga bentuk antisipasi hal-hal yang tak di inginkan serta mengantisipasi timbulnya kemacetan di arus lalu lintas jalan Raya Sadai menuju Toboali atau sebaliknya.

‎”Kegiatan ritual chengbeng merupakan agenda tahunan yang dilakukan oleh warga etnis Tionghoa,” ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat Toboali dan sekitar untuk mendapat memberikan rasa toleransi kepada ‎warga etnis Thionghoa yang sedang melaksanakan ritual sembahyang kubur, serta tetap menjaga situasi Kamtibmas demi terciptanya suasana yang kondusif yang telah tercipta selama ini,”.