PANGKALPINANG, LASPELA- Siapa bilang lahan eks tambang tak bisa bermanfaat untuk hal lain? Lahan eks tambang di Air Jangkang, Bangka, misalnya.
Di sana, ada budidaya ikan lele dan patin dengan teknologi bioflok yang hasilnya sangat menguntungkan. Seperti apa?
Teknologi bioflok di lahan eks tambang di Air Jangkang, dikembangkan oleh PT Timah Tbk.
Kabid Humas PT Timah Tbk. Anggi Siahaan, menyampaikan teknologi bioflok sudah banyak diterapkan di Indonesia.
“Namun di Provinsi Bangka Belitung, belum pernah saya dengar. Makanya, kami merintisnya. Kami ingin membuktikan bahwa di lahan eks tambang pun budidaya ikan bisa dilakukan. Apalagi dengan sistem bioflok yang membuat kualitas ikan lebih higienis,” kata Anggi saat dikonfirmasi di kantor pusat PT Timah Tbk., Pangkalpinang, Bangka, Kamis (5/4).
Dalam pengembangan teknologi bioflok ini, kata Anggi, pihaknya melibatkan alumni Universitas Bangka Belitung (UBB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Salah seorang pengelola budidaya ikan Air Jangkang, Ilhafurroihan Apriliazmi, mengungkapkan, dengan sistem bioflok ini, selain dapat menggenjot produktivitas, dan kualitas ikan lebih sehat, tapi juga bisa menekan biaya dan pakan.
“Ini sudah program kedua. Yang pertama sukses, dan kami sudah memanennya pada akhir Desember 2017. Untuk kali kedua ini, kami perkirakan panen di akhir April atau awal Mei 2018,” kata pria yang karib disapa Azmi ini.
Dijelaskan, ada lima kolam di program tersebut. Dua kolam diisi ikan lele jenis sangkuriang, dan tiga kolam diisi ikan patin. Masing-masing jenis ikan ada 2.000 ekor, jadi totalnya ada 4.000.
Alumni jurusan budidaya perairan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi ini menjelaskan, hasil produksi ikan dengan sistem bioflok sangat menguntungkan ketimbang budidaya konvensional.
Selain bisa menekan pakan hingga 0,8, rasio ikan yang hidup selama masa pemeliharaan bisa mencapai 95% bahkan 100%.
“Bagi masyarakat yang mau belajar, kami sangat welcome. Kami terbuka untuk sama-sama belajar, bagaimana sistem biofolk bisa diterapkan di daerah Bangka, khususnya memanfaatkan lahan-lahan sempit dan terbatasnya air,’’ kata Azmi.
Sekadar informasi, bioflok berasal dari kata ’’Bio” yang berarti kehidupan dan ’’Flok” yang artinya gumpalan.
Secara umum, pengertian bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme baik yang tergabung dalam sebuah gumpalan (floc). Pertumbuhan mikroorganisme dipacu dengan pemberian probiotik dan juga pemasangan aerator dalam kolam.
“Sistem bioflok ini dapat diaplikasikan di semua kalangan, asal memiliki pengetahuan dalam mengelola pembudidayaan ikan dengan sistem bioflok,” pungkas dia. (*/)
Editor: Stefanus H. Lopis