Oleh Junianto Ade Sahputra
TANJUNGPANDAN, LASPELA– Sosialisasi Food Startup Indonesia (FSI) Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Grand Hatika Belitung (27/3/2018).
FSI adalah acara yang diselenggarakan Deputi Akses Permodalan Bekraf untuk mempertemukan ekosistem
sub sektor kuiner, antara lain pengusaha tintisan (startup) sub sektor kuliner, investor
yang tertarik berinvestasi pada sub sektor kuliner, serta mentor yang ahli dibidang
kuliner.
Bekraf memfasiltasi 100 starfup sub sektor kuliner terpilih untuk mengikuti demoday FSI 2018 yang digelar di Surabaya akhir Juli mendatang. Pendaftaran online melalul platfom www.foodstartupindonesia.com berakhir 20 Juni ini.
Sosialisasi FSI 2018 di sepuluh kota
yang berakhir di Belitung adalah upaya Bekraf memberikan kesempatan yang sama pada startup bertalenta daerah untuk bergabung pada demoday FSI 2018.
Deputi Akses Petmodalan Bekraf, Fadjar Hutomo, menuturkan era perekonomian berbasis Sumber Daya Manusia (SDM) menggantikan Sumber Daya Alam (SDA) saat
membuka acara ini. “Ekonomi kreatif (ekraf) mendanai masa depan karena ekraf akan menjadi masa depan ekonomi Indonesia. Kita tidak bisa terus mengandalkan SDA yang
bisa habis. Kami menggelar FSI 2018 sebagai bentuk pendukungan akses permodalan non perbankan bagí startup kuliner untuk meningkatkan kontribusi kuliner,”ujarnya.
Tercatat hasil survei ekraf BPS tahun 2016, sub sektor kuliner memberikan
kontrbusi tertinggi, yaitu 41.40% senilai 382 Triliun.
Bekraf bukan hanya meningkatkan peluang startup kuliner Indonesia mendapatkan investor, tetapi juga memperluas network dengan startup lain serta mentor yang ahli dibidang kuliner.
100 startup kuliner yang terplih mengikuti demoday berkesempatan mempromosikan produk mereka saat expo serta menggali imu untuk meringkatkan kualitas produk dari
mentor yang ahli dibidang kuliner sekaligus memperbaki pich desk mereka saat Bekraf memberikan fasilitas pendaftaran Hak Kekayaan intelektual bagi 30 startup
kuliner terpilih dari 100 startup kuliner yang bergabung pada demoday FSI 2018. (Jun)
