Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Kantor SAR Pangkalpinang mulai dari Tanggal 26-30 Maret 2018 menggelar pelatihan Potensi SAR di Hotel Bangka City, Pangkalpinang, Senin (26/3/2018).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 40 peserta dari perwakilan TNI/ Polri, Ormas, Instansi Pemerintah, serta Organisasi Mahasiswa.
Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Agus Sukarno mengatakan untuk Pelatihan Potensi SAR ini merupakan kegiatan rutin yang digelar Kantor SAR Pangkalpinang.
Untuk tahun ini pelatihan Potensi SAR mengambil tema “Melalui Pelatihan Potensi SAR, Kita Tingkatkan Profesionalisme, Sinergitas dan Solidaritas dalam Mendukung Keberhasilan Operasi SAR”.
Agus Sukarno mengungkapkan untuk wilayah Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap musibah bencana alam hingga kecelakaan.
“Kita semua menyadari itu sebagai konsekwensi logis dimana negara kita berada di empat lempeng, cincin api, gunung api, dan jumlah penduduk terbanyak keempat dunia,” ujarnya.
Ia menyampaikan, untuk target utamanya dari Pelatihan Potensi SAR ini ialah untuk mendidik dan memberi kemampuan bagi tim penolong yang ada di wilayah ini khususnya di Bangka Belitung karena mengingat di Babel ini masih rentan terhadap musibah-musibah di perairan.
“Untuk hal ini kita utamakan water rescue dan termasuk didalamnya adalah medical first resporder sebagai syarat untuk seorang respek harus mempunyai syarat itu, sehingga bisa membantu Basarnas dalam melaksanakan Operasi SAR yang sesungguhnya,” paparnya.
Mengingat potensi kejadian yang sering terjadi di Babel ini, Agus Sukarno menyampaikan bahwa untuk persiapan dari personil untuk di kantor SAR Pangkalpinang sangat terbatas tenaga kerja salah satunya untuk menghandel atau melaksanakan operasi SAR.
“Untuk itu kita harus merangkul dan membina potensi yang ada disini akan mampu untuk menangani musibah-musibah yang ada di Babel ini. Sehingga tidak tergantung lagi dari Kantor SAR atau Badan SAR Nasional tapi seluruh masyarakat bertanggung jawab ikut menangani kegiatan Operasi SAR,” ungkapnya.
Agus Sukarno menjelaskan, untuk logistik kegiatan ini langsung dari Kantor SAR yang menghandel semua termasuk dalam Operasi SAR bersama SAR Nasional dalam pelaksanaan Operasi SAR yang sesungguhnya.
“Sampai saat ini untuk logistik kita sudah siap karena prediksi musibah tersebut tidak bisa kita prediksikan dan kita selalu siap dalam persiapan logistik termasuk alat-alat alutnya kita siapkan 24 jam,” imbuhnya.
Diakui Agus Sukarno, saat ini memang masih adanya kendala mengingat banyak musibah dan pergantian musim sehingga yang menjadi kendalanya di personil. Maka salah satu jalan yang dilakukan dengan memberikan Pelatian Potensi SAR ini.
“Sehingga apabila sewaktu-waktu terjadinya musibah para peserta pelatihan ini sudah siap dan di harapkan mereka ini benar-benar sudah siap untuk mengikuti Operasi SAR yang sesungguhnya bukan hanya mengikuti pelatihan saja tapi benar-benaf bisa membantu Operasi SAR dilapangan,” harapnya.
Ia menambahkan, untuk jumlah Personil Basarnas secara keseluruhan di seluruh wilayah Indonesia kurang lebih sekitar 3.500 orang dan kita membutuhkan sekitar 7rb orang. Maka untuk menutupi kekurangan tersebut kita membina potensi dan bahkan untuk mengawal alut kita pun harus outsourcing juga mencari tenaga diluar karena penerimaan pegawai juga dibatasi dari Kementerian PAN sehingga kita harus mencari solusi dan menggerakkan potensi yang ada disini.
Sementara itu, Kepala Basarnas Pangkalpinang, Deden Ridwansyah mengatakan, pelatihan tersebut akan dibekali langsung oleh Basarnas Provinsi Babel dengan memberikan pembekalan dan mewujudkan tugas pencarian dan pertolongan yang profesional.
“Pada saat terjadinya pelaksanan operasi SAR, harapan kami bahwa dari hasil pelaksanaan kegiatan ini dapat menumbuhkan profesionlisme sinergitas dan solidaritas dalam mendukung upaya-upaya operasi SAR,” harapnya. (Wa)