Oleh Junianto Ade Sahputra
TANJUNGPANDAN, LASPELA – Para pemuda yang tergabung dalam Perkumpulan Karya Muda Belitung (KMB) menandatangai kontrak hibah teknologi bagi enam desa nelayan di Kecamatan Sijuk. Penandatanganan kontrak dilaksanakan di Kantor Kedutaan Besar Jepang Jakarta (21/3/2018).
Kedutaan Besar Jepang diwakili oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Mr Masafumi Ishii, Sekretaris Kedutaan, Mr Kentaro Abe, Mrs Yuko Sunohara, dan Manajer Program, Mr Tomoya Seki. Perkumpulan Karya Muda Belitung diwakili oleh Ketua Umum, Suryandaru, Ketua Dewan Pengawas, Zainuddin dan Bendahara, Iwan Irawan.
Untuk menjalankan program, KMB akan menggandeng Yayasan Nano Center Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) BPC Belitung, dan Bidang UMKM Ikatan Keluarga Masyarakat Belitung (IKMB) sebagai _strategic partner_. KMB juga berharap partisipasi semua anak muda Belitung yang berjiwa sosial tinggi untuk ikut terlibat berkontribusi.
Official Development Assistant (ODA) Japan adalah program grassroots (akar rumput) Kementerian Luar Negeri Jepang sebagai komitmen hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Tahun 2018 ini adalah 60 tahun hubungan diplomatik RI-Jepang.
“Kerjasama ini adalah capaian dari kerja keras kawan-kawan muda di komunitas ini. Merekalah yang membuat mimpi membantu desa nelayan ini sedikit demi sedikit menjadi nyata,” Jelas Suryandaru.
Sebelum pihak Jepang menetapkan teken kontrak ini, mereka sudah berkunjung ke lokasi melihat kondisi desa nelayan, bertemu dengan bupati, pihak kecamatan, pihak desa, dan berinteraksi dengan nelayan. dalam perjalanan ini, KMB dibantu oleh salah satu perangkat desa, Bang Pitno, pendamping desa teknik infrastruktur, Bang Arief Kurnia, narahubung bahasa, Bang Muhammad Fadhillah, narahubung strategis, Dedek Kusvianti, serta penasehat KMB, Hesti Susanti.
Ditanya mengenai waktu pelaksanaan program, Suryandaru belum bisa menyampaikan pasti dikarenakan KMB akan diundang oleh Kementerian Dalam Negeri (KEMENDAGRI) untuk mempresentasikan detail pelaksanaan program. “Namun perkiraan pelaksanaan program akan dijalankan akhir April atau bulan Mei paling lambat,” tungkasnya.
Pemilihan Kecamatan Sijuk sebagai lokasi pemberdayaan ekonomi nelayan didasari oleh besarnya jumlah penduduk nelayan sekitar 3199 nelayan dengan pusat kegiatan paling banyak di Desa Tanjung Binga. Berdasarkan data statistic pada tahun 2015 rekapitulasi produksi hasil perikanan tangkap kecamatan Sijuk mencapai 27.335 ton/ tahun. Peranan lengkap elemen perangkat desa yang sangat terbuka dan bisa terlibat dalam pelaksanaan, serta lokasi strategis di jalur utama pariwisata kabupaten Belitung. Dan fokus yang paling utama adalah adanya penurunan produktivitas hasil tangkap nelayan hampir 50 % selama masa cuaca buruk.
Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas produk hasil Ikan tangkap selama masa cuaca buruk ataupun normal. Dan diharapkan program ini bisa melibatkan banyak pihak untuk meningkatkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang merupakan indikator kesejahteraan masyarakat nelayan khususnya di Kecamatan Sijuk. (*/Jun)