Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengusulkan agar menambah jumlah guru guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Menurut Mendikbud, pengangkatan guru sebagai aparatur sipil negara (PNS),dapat dilakukan baik yang berstatus pegawai negeri sipil maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk memenuhi kebutuhan pengajar di daerah.
“Dari 736 ribu guru honorer akan diseleksi untuk dijadikan guru ASN. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah terpencil, terluar, dan terdepan (3T), Kementerianya akan mengangkat guru garis depan pada 2018 yang direncanakan 10 ribu orang,” ungkap Mendikbud.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Hamid Muhammad, mengatakan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk guru tidak ada prioritas.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beserta Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB) sepakat untuk memberikan perlakuan yang sama terhadap guru honorer dan peserta seleksi. Rekrutmen CPNS guru akan dilakukan setelah Pilkada 2018 selesai.
“Kita kekurangan guru pada tahun ini mencapai 733.000 orang. Jumlah tersebut berkurang dari penghitungan awal yang diperkirakan sebanyak 988.000 guru,” jelas dia.
Menurutnya, pada tahun 2018 ini, pemerintah hanya akan merekrut tak lebih dari 100.000 guru CPNS. Namun, berapa alokasinya akan ditentukan oleh Kemenpan RB dan Kementerian Keuangan. Karena untuk mengangkat 100.000 guru sekarang, sama artinya mengangkat 200.000 guru pada masa lalu karena memperhitungkan tunjangan dan sebagainya. (*/)
Editor: Stefanus H. Lopis