Oleh: Agus Ismunarno
“Mari bersiap memasuki kehidupan dengan perubahan maha dahsyat di segala bidang, dalam waktu yang super cepat.”
AJAKAN seperti itu sangat relevan hari-hari ini ketika teknologi digital memperlihatkan kedigdayaannya dalam mengubah bisnis model secara cepat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutnya sebagai digital tourism. Dan digital tourism ini merupakan sebuah keniscayaan yang tak terelakkan.
Oleh karena itu dalam press release yang diterima LASPELA, Menpar menandaskan Digital Tourism menjadi salah satu program prioritas utama Kemenpar di tahun 2018 untuk mewujudkan target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2019.
Dalam merealisasikannya, kata Arief Yahya, Kemenpar mendukung lahirnya sejumlah destinasi digital yang menarik dan diciptakan oleh para anak muda generasi milenial kreatif yang tergabung dalam Generasi Pesona Indonesia (GenPi).
Aktualisasi Anak Muda
Digital tourism atau pemanfaatan teknologi digital untuk memasarkan tempat wisata, memungkinkan berbagai peluang untuk mendatangkan ‘penghasilan baru’. Salah satunya adalah dengan monetisasi konten, baik itu tulisan, foto, atau video. Monetisasi adalah tindakan atau proses konversi menjadi uang.
Pembuat konten diharapkan dapat menciptakan sensasi gambar dan suasana destinasi yang tidak ada di tempat lain. Semakin eksklusif semakin mengundang orang datang.
“Kondisi saat ini adalah anak-anak muda zaman now butuh pengakuan di sosial media, semua bisa didapat di Destinasi Digital,” kata Menpar,
Berdasarkan data yang dipaparkan Kemenpar dalam acara tersebut, 63 persen dari seluruh perjalanan dicari, dipesan, dibeli, dan dijual secara online.
Sedangkan 50 persen dari seluruh penjualan perjalanan secara online melibatkan lebih dari satu perangkat.
Empat Panduan
Sebenarnya cukup banyak panduan untuk menjual konten wisata dalam dunia digital, namun setidaknya ada empat pondasi untuk menjual konten yang dimiliki:
1. Konten yang berkualitas
Konten adalah unsur yang penting dalam dunia digital. Jika Anda seorang fotografer, maka cobalah untuk menghasilkan foto yang berkualitas. Hal ini berlaku juga untuk videografer atau penulis.
2. Menjual konten berbayar
Cara ini merupakan langkah selanjutnya jika konten yang dibuat sudah berkualitas, dan tahu topik yang disukai oleh penikmat situs. Catatannya, kualitas dan kredibilitas sangat dipertaruhkan di sini.
3. Bekerjasama dengan produk
Jika sudah memiliki banyak “penggemar”, maka bekerjasama dengan produk adalah cara yang ideal untuk mendapatkan penghasilan.
Tapi ada dua hal yang harus diingat, pertama produk harus sesuai dengan konten yang dibuat dan kedua pastikan produk tersebut berkualitas. Jangan lupakan kontrak!
4. Komersial
Di antara semua cara menghasilkan uang dari konten yang dimiliki, mungkin ini adalah yang paling ‘manusiawi’ dan perlu kiat-kiat khusus. Anda sebalai pemilih “barang jualan” harus rajin memberi kabar kepada khalayaknya tentang konten-konten terbaru yang terkait komunitas.
Tagar dan informasi lokasi di Instagram bisa jadi salah satu langkahnya. (*)