Dari hal yang telah dikemukakan di atas, para pakar dan pihak-pihak terkait berpendapat bahwa negara-negara yang mengandalkan pariwisata sebagai penghasil devisa negaranya memiliki tingkat kesejahteraan ekonomi yang semakin baik dan maju bagi masyarakatnya, karena telah menjadikan pariwisata sebagai bagian kebutuhan pokok gaya hidup, atau tepatnya masuk dalam kategori industri terbesar dunia.
Hal tersebut dapat diilustrasikan dari data berikut: (1) 8 persen dari ekspor barang dan jasa berasal dari sektor pariwisata; (2) 37 persen penyumbang dalam perdagangan internasional dari sektor jasa, sumber utama devisa di 38 persen negara di dunia, sektor Pariwisata di Negara Asia Tenggara menyumbangkan 10-12 persen dari Gross Domestic Product (GDP) dan 7-8 persen total employment.
Dalam hal ini, faktor-faktor yang memengaruhi pariwisata di Indonesia adalah ketersediaan Infrastruktur dan transportasi; Optimasi pengembangan (investasi) sumber daya yang terkait dengan alam, sumber daya manusia (SDM) dan budaya; Konsensus stakeholder (pemerintah, pengusaha, akademisi dan masyarakat) ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota; Rencana pengembangan kawasan terpadu untuk kawasan pariwisata strategik; dan Jumlah kunjungan wisata, baik domestik (wisdom/nus) dan mancanegara (wisman). Hal tersebut berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi yang terkait dengan kesempatan kerja dan pendapatan asli daerah (PAD).
Leave a Reply