PANGKALPINANG, LASPELA – Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Bangka Belitung serta sejumlah organisasi kepemudaan di Bangka Belitung, Khusus Bangka berkomitmen untuk terus menjaga keharmonisan dan kerukunan di bumi serumpun sebalai, terutama memasuki tahun politik. Komitmen ini dituangkan dalam pembacaan deklarasi bersama dengan tema Intoleransi dalam kompetisi politik kuasa.
dalam deklarasi ini ada lima poin yang dibacakan yakni menghimbau kepada segenap elemen masyarakat Pangkalpinang dan Bangka Belitung tetap mengedepankan kecermatan, kejelian, rasionalitas, dan kedewasaan dalam menempatkan kompetisi politik di setiap Kabupaten/Kota.
Terus, menghimbau kepada segenap elemen masyarakat pangkalpinang dan Bangka Belitung untuk senantiasa menjunjung tinggi spirit dan nilai – nilai persaudaraan, kekeluargaan, dan keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara.
Point ke tiga, mengharapkan dengan penuh hormat kepada seluruh elemen masyarakat pangkalpinang dan Bangka Belitung, terutama bagi mereka yang menjadi bagian langsung dari kompetisi politik kabupaten/Kota, untuk tidak menonjolkan sentimentilitas berbasis suku, Agama, Ras, dan Antar golongan. sehingga kebersamaan dan stabilitas sosial tetap menjadi modal dan aset bersama atasnama kebangsaan dan keindonesiaan.
point ke empat meminta dengan hormat kepada seluruh masyarakat dan atau elemen yang menjadi bagian langsung dari masing-masing kompetitor politik kuasa (Pilkada) Kabupaten/Kota untuk tidak sekali – kali menjadikan masjid atau gereja atau vihara sebagai ruang Kampanye politik sedikit pun. sebagai rumah allah (Tuhan), tempat ibadah adalah suci, dan mesti dijauhkan dari gelora politik duniawi.
dan yang terakhir, meminta tegas kepada pihak kepolisian dan penyelenggara pemilihan politik kuasa (KPUD) serta badan pengawas pemilihan politik kuasa (Bawaslu) untuk menyiapkan langkah – langkah pengawasan di setiap tempat ibadah seperti masjid atau gereja atau vihara dan lain-lainnya, demi terciptanya kedamaian, kenyamanan, keharmonisan, dan kelancaran pesta demokrasi yang jujur, adil, bermartabat, dan tidak dihantui sentimentalitas SARA.
sebelumnya, Telah dilaksanakan kegiatan Forum Group Disscusion (FGD) dengan Tema Intoleransi dalam Kompetisi politik Kuasa.
ketika dikonfirmasi Sekretaris FGD Dian mengatakan ini merupakan komitmen bersama agar tetap menjaga babel kondusif.
” Barusan sudah dibacakan dengan beberapa perwakilan dari OKP dan teman – teman Pengurus BEM yang ada di Bangka Belitung untuk komit menjaga babel tetap harmonis dan kondusif. terutama dalam rangka tahun politik ini,” ucapnya.
Ia mengakui bahwa untuk menjaga situasi agar tetap kondusif dan harmonis tidak hanya tugas dari pemerintah dan aparat kepolisian saja, namun butuh dorongan moril dari OKP untuk bersama-sama menjaganya.
” tidak hanya pemerintah dan kepolisian saja yang bisa menjaga kondisi tetap kondusif. disinilah peran OKP menjaga keharmonisan di bumi serumpun sebalai,” Katanya.
Dian pun berharap Pembacaan Deklarasi ini tidak hanya saja bersifat seremonial saja. akan tetapi lebih pada action (aksi) untuk terus meningkatkan nilai keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama di Bangka Belitung.
“kita harapan tidak hanya seremonial saja tapi butuh komunikasi yang intens sehingga nilai harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama terus terjaga,” harapnya.(Rill/Ar)