banner 728x90

Abdul Fatah : Melalui Rakorda, BKKBN Diharapkan Dapat Meningkatkan Strategi Program KKBPK Yang Belum Optimal

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

Oleh : Wina Destika

PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan apresiasi dan penghargaan yang mana telah menunjukkan komitmen, dukungan dan partisipasi yang tinggi untuk mendukung program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

banner 325x300

“Sesuai dengan tema Rakorda Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yakni penguatan integrasi program lintas sektor di kampung KB guna mempercepat terwujudnya kualitas sumber daya manusia, maka saya berharap agar Rakorda ini dapat lebih meningkat koordinasi, keterpaduan, komitmen dan dukungan baik oleh Pemerintah Daerah, Kabupaten/Kota, maupun seluruh mitra kerja dan para pemangku kepentingan dalam menerapkan berbagai kebijakan dan strategi program KKBPK di seluruh wilayah terutama di wilayah-wilayah yang tingkat capaian program KKBPK nya belum optimal,” Kata Wakil Gubernur, Abdul Fatah usai menghadiri Rakorda Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2018, yang di laksanakan di Hotel Santika Pangkalpinang, Selasa (13/3/2018).

Abdul Fatah sangat yakin dan percaya bahwa program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga merupakan program Pemerintah dengan Investasi Jangka Panjang. Dimana keberhasilan program ini tidak langsung dapat di rasakan oleh masyarakat tetapi bertahun-tahun ke depan baru akan tampak hasilnya.

“Kita semua tahu bahwa seharusnya terdapat keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk. Tapi akan sangat menjadi percuma jika pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi laju pertumbuhan penduduk tidak terkendali, maka hal ini akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi justru akan menjadi lebih rendah dikarenakan penduduknya yang juga besar,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Abdul Fatah pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali juga akan berakibat pada ketersediaan lahan yang akan semakin berkurang, kebutuhan terhadap layanan kesehatan dasar yang semakin bertambah, daya tampung sekolah terhadap jumlah muridnya akan semakin berkurang.

“Apa yang sudah kita lakukan saat ini melalui program KKBPK telah sejalan dengan arah pembangunan pemerintah periode 2015-2019 untuk mewujudkan agenda pembangunan nasional (Nawa Cita), terutama Cita ke-5 yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” melalui pembangunan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana,” paparnya.

Abdul menyampaikan, kemudian di dalam dimensi pembangunan manusia, BKKBN berperan dalam melakukan revolusi karakter bangsa yang merupakan agenda prioritas Cita ke-8.

“Sehingga program KKBPK harus dapat menerapkan revolusi mental berbasis keluarga, dimana peran orang tua sejak dini dapat menanamkan nilai-nilai integritas, etos kerja serta gotong royong kepada anak-anaknya. Selain itu program KKBPK juga di harapkan dapat memberikan kontribusi terhadap Cita ke-3 yakni “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” paparnya.

Fatah menjelaskan, program KKBPK harus mengutamakan pada wilayah-wilayah dengan kriteria-kriteria tertentu seperti daerah miskin, padat penduduk, wilayah nelayan, kumuh perkotaan, kepulauan, dan daerah tertinggal lainnya. Dimana pada umumnya di wilayah-wilayah tersebut, capaian program KKPBK belum berhasil dengan optimal.

Fatah menambahkan, Pemprov Babel sampai dengan Desember 2017 sudah mencanangkan sebanyak 100 persen atau 54 desa di tujuh Kabupaten/Kota yang menjadi target pada dua tahun pertama Kampung KB dibentuk.

“Tahun 2018 ini akan dibentuk sebanyak 44 Kampung KB sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan yang diutamakan adalah wilayah Stunting sebanyak 10 desa yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Saya berharap kampung KB tidak berhenti pada tahap pembentukan saja tetapi akan terus berlanjut hingga desa yang menjadi kampung KB tersebut berkembang dari yang awalnya adalah desa tertinggal menjadi desa maju,” tutupnya. (Wa)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version