banner 728x90

STIE-IBEK Melangkah Menuju Institut

Ketua STIE IBEK Bangka Belitung Dr. Rizal R. Manullang saat prosesi pemindahan tali toga pada acara wisuda angkatan ke-XIV Tahun 2017 di Ballroom Hotel Santika Pangkalan Baru, Kamis 28 September 2017.
banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

Oleh: Stefanus H. Lopis

PANGKALPINANG, LASPELA- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi-Institut Bisnis Ekonomi dan Keuangan (STIE-IBEK) Bangka Belitung sedang berproses memantapkan tekadnya untuk beralih status dari Sekolah Tinggi menuju Institut dengan menawarkan tiga fakultas baru.

banner 325x300

Fakultas-fakultas baru tersebut yakni Fakultas Teknik Industri, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Fakultas Teknik Informatika, ditambah Fakultas Ekonomi yang sudah beroperasi selama ini.

Ketua STIE IBEK Bangka Belitung Dr. Rizal R. Manullang menyampaikan, rujukan pengembangan program studi (Prodi) tersebut terkait manifestasi kepedulian pihaknya sebagai pendidik dan juga peran IBEK dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kebutuhan akan pembangunan di Babel.

“Soal pengembangan Prodi yang rencananya dikembangkan, jika kita melihat persyaratan dari Teknik Industri, sesungguhnya sudah dapat kita bawa format perguruan tinggi menjadi institut. Masukan dari para pakar juga memotivasi kami di IBEK untuk menjalankan mandat ilmu pengetahuan yakni menggunakan ilmu pengetahuan demi kepentingan umat manusia dan juga mewujudkan kesejahteraan dalam arti luas. Inilah yang menjadi semangat kami untuk berkontribusi meningkatkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat dari basis ilmu pengetahuan dan teknologi,” jelas Doktor Rizal Manullang dalam diskusi terbatasnya dengan LASPELA, Jumat 9 Maret 2018.

Disinggung mengenai Surat Edaran Kemenristek Dikti soal moratorium Pendirian Perguruan Tinggi Baru dan Pembukaan Program Studi yang untuk sementara hanya diberikan bagi Perguruan Tinggi Vokasi dan Institut Teknologi, dirinya mengungkapkan akan disampaikan secara komprehensif lewat proposal pengajuan ke Kemenristek Dikti di Jakarta nantinya.

“Salah satu yang harus dilakukan ketika membuka prodi baru adalah menyampaikan proposal kepada Kemenristek Dikti. Nah, proposal tersebut tidak boleh hanya berisi keilmuan yang ada dari aspek badan hukum yayasan, atau Perguruan Tinggi yang ingin mengembangkan prodi, tapi juga disertai refrensi falid, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelas dia.

Refrensi-refrensi lain yang dimaksud antara lain mengadakan seminar dengan menghadirkan para pakar, termasuk dari Anggota DPRD baik di tingkat Kota maupun Provinsi.

“Tujuannya, agar bisa terjadi konfigurasi jejaring kerja yang optimal. Kita lalu akan mengolah refrensi itu sehingga nanti akan muncul prodi yang unik di IBEK ini,” tukasnya.

Rizal Manullang juga mengisahkan keprihatinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam pertemuan Forum Rektor dua tahun lalu, terkait eksistensi Perguruan Tinggi di Indonesia yang jurusannya relatif sama satu dengan lainnya.

“Karena itu Presiden menantang badan usaha/badan hukum penyelenggara pendidikan untuk berani menghadirkan sesuatu yang unik namun bermanfaat langsung terhadap industri dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Ini yang juga menjadi dasar refrensi bahwa meski proposal kami ini di tengah keputusan pemerintah melalui Surat Edaran Kemenristek Dikti soal moratorium, bisa dapat dipatahkan,” tegas Rizal.

Hadirkan SDM Mumpuni

Rizal Manullang memastikan, rencana pengembangan prodi bukan berarti prodi yang ada saat ini kurang berkontribusi, tetapi lebih pada upaya dan komitmen mulia untuk menghadirkan SDM mumpuni dalam rangka memaksimalkan potensi di Babel demi pembangunan.

“Dari Prodi-prodi yang mungkin menjadi acuan tidak hanya mendukung pembangunan dari sisi supplay tenaga kerja, tapi juga punya tanggungjawab moral menghadirkan lulusan yang mampu menciptakan nilai ekonomi dan sosial di daerah. Babel potensial dengan sektor pariwisata tapi masih ada sektor potensial lain seperti perikanan, pertanian, termasuk hutan produksi, timah dan lainnya,” bebernya.

Dengan pengembangan fakultas dan prodi ini, Rizal Manullang berharap, dapat menghadirkan ilmu-ilmu baru lainnya yang disesuaikan dengan karakteristik prodi. “Sesunggunya, itulah mandat ilmu pengetahuan yang harus kami jalankan,” pungkas Rizal Manullang.

Editor: Stefanus H. Lopis

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version