Kobaran Api Menyala di Halaman Puskesmas Air Gegas

Oleh: Nopranda Putra | Wartawan Laspela

AIR GEGAS, LASPELA – Aktivitas di lingkungan Puskesmas Kecamatan Air Gegas tampak tidak seperti biasanya, Rabu 7 Maret 2018. Kali ini terlihat ada kobaran api menjulang di halaman Puskesmas Air Gegas.

Pantauan Wartawan LASPELA di lapangan, ternyata ini hanya simulasi dalam pengenalan pemahaman untuk menanggulangi pemadaman api oleh petugas Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) kepada pegawai Puskesmas Air Gegas.

Danton Damkar Pemkab. Basel, Hari Hendrawan, mengatakan, kegiatan sosialisasi ini perlu dilakukan agar pegawai Puskesmas Air Gegas dapat mengenal alat pemadaman api dan dapat mengetahui bagaimana cara yang baik dan benar dalam memadamkan kobaran api disaat tak terduga.

“Pegawai Puskesmas Air Gegas hari ini (Rabu, 7/3 -red) mendapat sosialisasi dan pelatihan penggunaan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR) oleh Penanggulangan Kebakaran & Bencana Kabupaten Bangka Selatan (Basel),” kata Hari kepada Wartawan.

Ia juga menambahkan, Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Puskesmas Kecamatan Airgegas ini diikuti oleh seluruh pegawai yang ada di Puskesmas Airgegas. Hal ini dilakukan agar pegawai yang beraktivitas di Puskesmas semakin paham menggunakan alat tersebut jika terjadi kebakaran.

Lebih lanjut, kegiatan diawali dengan peserta diberikan pemahaman mengenai beberapa hal penting yang berkaitan dengan peristiwa kebakaran diantaranya adalah proses terjadinya api (segitiga api), pemadaman api, dan beberapa materi lainnya. Selesai di sampaikan kemudian peserta di ajak untuk berlatih dan mencoba pemadaman api menggunakan alat trdisional yaitu menggunakan karung goni yang dibasahi.

“Tadi usai sosialisasi tim Damkar langsung melakukan simulasi, satu persatu diminta untuk mempraktikkan penggunaan alat APAR. Dengan menggunakan tong sampah yang dibakar lalu ada apinya, satu persatu harus memadamkan pakai alat APAR. Kalau sudah tau fungsi dan kegunaannya maka saat simulasi mudah saja menggunakan alatnya,” jelas Hari.

Menurut Hari, dengan pemadaman menggunakan APAR ini relatif lebih mudah dan lebih aman karena bisa melakukan pemadaman dari jarak 3-5 meter dari titik api, tapi ancaman bahaya tetap ada karena jarak titik api dan pemadamnya sangat dekat.

Hanya saja, lanjutnya pemadaman harus bisa menguasai teknik pemadaman yang benar sehingga titik api bisa padam dengan sempurna sebelum titik api menjadi besar.

“Insya Allah,sosialisasi dan pelatihan ini akan kami lakukan lagi di lain tempat agar setiap bangunan yang memiliki apar agar pegawai atau karyawanya paham bagaimana cara menggunakannya. Harapan kita jangan sampai alat APAR ada saat terjadi musibah kebakaran justru tak digunakan,” pungkas Hari.