Warga Desa Gadung Mulai Merintis Wisata Gunung Gadung

*Anggaran Sudah Disiapkan Pemdes Gadung

Oleh : Nopranda Putra

TOBOALI, LASPELA – Pemerintahan Desa (Pemdes) Gadung, kecamatan Toboali, Bangka Selatan bersama masyarakat dan pemuda di desa setempat mulai merintis Gunung Gadung sebagai objek wisata alam baru.

Kepala Desa (Kades) Gadung, Ahmad Basahir menjelaskan, Gunung Gadung kalau dalam daftar kementerian dalam negeri (Kemendagri) di sebut dengan bukit gadung yang ketinggiannya 182 meter diatas permukaan laut (Mdpl). Bukit Gadung merupakan daerah perbukitan yang terletak di Dusun Air Lempak dan Dusun Air Gadung.

“Gunung gadung berbentuk bukit tunggal, puncaknya bukan merupakan puncak tertinggi di Desa Gadung karena titik tertinggi ada di puncak bukit manunggal dengan ketinggian 220 Mdpl yang merupakan bagian dari perbukitan muntai,” kata Basahir, Senin (5/3/2018).

Menurutnya, bahwa yang menarik dari gunung gadung tersebut adanya batu besar yang berada di puncaknya. Batu tersebut berbentuk memanjang dari arah barat laut ke tenggara dengan luas total 60 meter persegi.

“Batu itu tepat berada di puncaknya yang dinamakan batu pilar. Karena itulah atas inisiatif pemuda yang terhimpun dalam karang taruna Desa mulai berupaya untuk menjadikan gunung gadung sebagai tempat rekreasi masyarakat,” jelas Basahir.

Ia menambahkan, akses jalan menuju ke puncak gunung telah dibuka dari jalan raya depan kantor desa berkisar 900 meter dengan jarak tempuh berjalan kaki sekitar 20-30 menit. “Untuk sementara ini telah dibangun jalan setapak sepanjang 400 meter dari kaki gunung yang dikerjakan secara gotong royong oleh pemuda dan masyarakat,” ujar Basahir.

Jalan setapak tersebut, lanjutnya dibuat zigzag atau berliku untuk mempermudah saat pendakian keatas, sehingga tidak membahayakan para pendaki gunung. “Kita telah mengalokasikan anggaran untuk membuat jalan dan beberapa unit pondok sebagai tempat istirahat para pengunjung saat berada di puncak gunung, sepanjang jalannya nanti kita tanami bermacam bunga, begitu juga di puncaknya akan kita tata menjadi taman bunga, sistem pekerjaan nantinya padat karya tunai sesuai dengan amanat pemerintah pusat dalam pemberdayaan masyarakat Desa,” tutur Basahir.