Oleh : Wina Destika
PANGKALPINANG, LASPELA – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menjadi tuan rumah dalam kegiatan Audax 2018 atau event balap sepeda, yang akan dilaksanakan pada
17 Maret 2018, dengan jarak tempuh sejauh 200 Km, yang diselenggarakan oleh Audax Club Parisien (ACP).
Audax Club Parisien (ACP) merupakan satu-satunya organisasi di dunia yang
mempunyai hak dan wewenang untuk mnyelenggarakan event ini,” kata Ketua Panitia Audax Babel, Ferdiyan Hermawan Loebis, Senin (5/3/2018).
Ia menyampaikan, sejak didirikan ACP pada tahun 1921,dimana ACP telah meregistrasi semua event atau “brevet” yang ada.
“Setiap event akan mendapat nomor verifikasi. Nomor ini diberikan secara
kronologis berdasarkan waktu penerimaan registrasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ferdiyan menjelaskan untuk saat ini sudah membuka pendaftaran pertama seminggu yang lalu, yang telah mendaftar sekitar 150 orang, dimana untuk 10 orang orasi yang sudah daftar dari luar yakni Malaysia dan Singapura.
“Ditahap pertama ini kita sudah selesai untuk biaya pendaftaran sekitar Rp 250 ribu/orang, dan dilakukan secara bertahap. Saat ini di susul tahap kedua dengan biaya pendaftaran naik sekitar Rp 300 ribu-350 ribu. Saya melihat di Website yang sudah daftar sekitar 330 orang tetapi yang sudah melunasi adminitrasinya sekitar 150 orang dan yang lain menyusul. Dengan batas pendaftaran sampai dengan tanggal 10 Maret 2018,” paparnya.
Ferdiyan mengungkapkan, untuk saat ini yang sudah mendaftar dari luar daerah antara lain, Jakarta, Palembang, Bandung, Padang, dan Bangka Belitung.
“Yang paling banyak daftar untuk kegiatan Audax ini dari daerah pulau Jawa, diharapkan untuk Masyarakat Babel dapat menyusul karna kita disini sebagai tuan rumah,” kata Ferdiyan.
Bob sapaan akrabnya mengatakan, adapun jarak tempuh Audax Bangka ini sejauh 200 Km dengan waktu tidak boleh lebih dari 13 jam.
“Audax ini sendiri bersifat mandiri tanpa pengawasan yang penting tidak boleh dari 13 jam, dikarenakan sudah merupakan ketentuan yang berlaku dan bila melanggar akan di diskualifikasikan dan tidak akan mendapatkan mendali langsung dari Perancis,” ungkapnya.
Untuk Start, Ferdiyan menjelaskan dari Alun-alun Taman Merdeka Pangkalpinang pukul 06.00 WIB,
melewati Semabung terus simpang empat perkantoran gubernur, belok kiri ke arah Citra Land, belok kiri ke arah Jembatan Emas, Lintas Timur menuju Pantai Tongaci dengan jarak tempuh 50 Km, untuk istirahat (check point) dengan waktu
tempuh sekira 2 jam. Kemudian dari Pantai Tongaci peserta melanjutkan lagi perjalanan dengan
rute melewati Pantai Matras, arah keluar markas Brimob Sungailiat menuju Simpang Lumut, untuk mencapai jarak 100 Km. Semua peserta kembali istirahat
makan siang dan check point.
Setelah istirahat makan siang dan Pit Stop di Simpang Lumut, peserta
melanjutkan perjalanan kembali menuju Kota Pangkalpinang melewati Simpang Tempilang terus check point di Sangku dengan jarak tempuh 150 km. Kemudian lanjut lagi menuju ke arah Puding dan finish di rumah dinas walikota Pangkalpinang sekira pukul 19.00 WIB.
“Setiap peserta harus mandiri, dilarang ada mobil yang mengikuti atau dukungan lain dalam bentuk apapun sepanjang rute brevet. Dukungan pribadi hanya diizinkan di tempat kontrol (chec point). Pelanggaran terhadap aturan ini,
akan menyebabkan peserta langsung didiskualifikasi,” terangnya.
Ferdiyan menyampaikan, disini untuk peserta yang ingin mengikuti event balap sepeda tidak ada persyarakat khusus asalkan memiliki sepeda sendiri karna Audax Club Parisien (ACP) ini langsung dari Perancis.
“Di Indonesia tahun 2018 ada beberapa daerah yang menyelenggarakan Audax diantaranya, Bangka Belitung, Purwokerto, Bali, Solo dan Batam.
Selain itu, Ferdiyan mengatakan untuk keamanan Audax Bangka bekerjasama dengan Polres Pangkalpinang.
“Ini tentu untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadinya kemacetan dan terhindar dari hal-hal yang tidak di ingingkan. Pengamanan ini hanya di lakukan di setiap persimpangan jalan saja,” paparnya.
Ferdiyan menambahkan, untuk masyarakat Bangka Belitung khususnya bagi komunitas yang ada di Babel untuk mengikuti Audax atau event balap sepeda karna ini merupakan ajang bergengsi yang mana di Babel baru pertama kalinya ada event seperti ini.
“Saya akui karena untuk mendapatkan event ini harus menunggu kurang lebih 2 tahun. Dan kita sangat bersyukur event ini di selenggarakan di Babel meski dengan jarak 200 KM tidak menyurutkan semangat kita paling tidak meramaikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Babel, Suharto mengatakan event Audax ini bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan Provinsi Bangka Belitung dan tidak lepas dari pariwisata.
“Rute event inikan sebagian melewati pantai yang ada di Kabupaten Bangka seperti pantai Tongaci dan pantai Matras, ini yang harus dimanfaatkan
sebagai ajang promosi,” ujarnya.
Menurut Suharto, seharusnya pemerintah daerah dapat mengambil kesempatan ini, dengan menggandeng berbagai pihak dan sponsor untuk event ini.
“Kita butuh dana untuk promosi. Kedepannya kita akan meminta bantuan dana dari kemenpora, dengan mengundang peserta dari luar negeri. Ini bisa dijadikan kalender tahunan, agar Babel lebih terkenal lagi,” imbuhnya.
Kegiatan Audax 2018 dimulai dari 200BRM Jakarta pada 10 Desember 2017, 300BRM Purwokerto 17 februari 2018, 200BRM Bangka 17 Maret 2018, 400BRM Bali 21 April 2018, 600BRM Solo 25 Agustus2018 dan terakhir 200BRM Batam pada 20 Oktober 2018. (Wa)