YOGYAKARTA, LASPELA- Jajaran Manajemen PT Media Bernas Jogja selaku penerbit Harian Bernas memutuskan berhenti terbit mulai 1 Maret 2018. “Ya benar, kami memutuskan tidak terbit lagi mulai 1 Maret 2018,” ujar Pemimpin Umum Harian Bernas Fransisca Diwati, Rabu, 28 Februari 2018.
Koran yang didirikan Menteri Penerangan pertama RI, Mr Soemanang, pada 15 November 1946 itu, ujar Sisca, sebenarnya sudah ancang-ancang untuk berhenti terbit sejak 2015.
Kala itu, Harian Bernas diambil alih kepemilikannya oleh pengusaha Putu Putrayasa. Ia merupakan Pemimpin Umum sekaligus Direktur Utama PT Media Bernas Jogja, pemilik 50 persen saham Harian Bernas. “Saat (merencanakan berhenti tahun 2015) itu, kami masih tetap berusaha mempertahankan dan berjuang mengingat harian ini sudah lama berdiri. Kami ingin menghargai kawan-kawan yang berjuang di dalam agar koran ini eksis,” ucap Sisca.
Wakil Redaktur Pelaksana Harian Bernas Philipus Jehamun menuturkan, koran ini memang sudah mengalami penurunan pembaca dan pemasukan iklan beberapa tahun terakhir.
“Seperti tren media cetak umumnya. Bernas edisi cetak juga harus berjuang melawan dominasi media online. Akhirnya memilih berhenti terbit dulu,” ujarnya dilansir dari laman Tempo.co
Philip, yang sudah 25 tahun bekerja untuk koran tersebut, mengatakan, setelah manajemen berancang-ancang berhenti terbit sejak tiga tahun lalu, awak redaksi dan karyawan Bernas pun mulai mencari alternatif tempat kerja baru.
“Sebagian awak redaksi memilih tidak melanjutkan meskipun versi cetak akan beralih menjadi online. Mereka sudah punya tempat baru,” kata dia.
Selanjutnya Bernas dikabarkan akan bertransformasi menjadi media online dan dapat ditemukan dalam lama www.bernas.id. Dalam rilis yang beredar disebutkan, transformasi ini merupakan pertimbangan bisnis semata dan untuk menyikapi perkembangan teknologi informasi era milinea yang semuanya bergantung pada internet yang tak dibatas ruang, jarak, dan waktu.
“Serta dalam upaya manajemen untuk menghadirkan kembali Bernas versi cetak/onprint dengan bentuk yang berbeda,” begitu bunyi pernyataan dalam surat tersebut.
Kabar ini mengakhiri cerita perjalanan Harian Bernas selama kurang lebih 72 tahun berkiprah mengabarkan informasi kepada masyarakat terutama di Kota Yogyakarta. Harian Bernas dulunya bernama Harian Nasional berdiri 15 November 1946.
Harian ini boleh dikatakan merupakan koran empat zaman, yakni zaman perjuangan atau revolusi fisik karena berdiri tahun 1946 saat Yogyakarta menjadi ibu kota Republik Indonesia, zaman Orde Lama, Orde Baru hingga Reformasi tahun 1998 hingga kini.