Novel Baswedan Ajak Tak Takut Teror

Penyidik senior KPK Novel Baswedan (tengah) didampingi mantan Ketua KPK, Abraham Samad (kanan) saat kembali ke Tanah Air pada Kamis (22/2) setelah kurang lebih 10 bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyiraman air keras. (Istimewa)

PERITIWA penyerangan kepada penyidik senior KPK, Novel Baswedan, diharapkan menjadi pelecut semangat KPK semakin keras menumpas korupsi. Teror itu diharap tidak membuat nyali lembaga antikorupsi tersebut ciut.

“Yang menimpa Novel tidak boleh sedikit pun menciutkan nyali pegawai KPK. Apa yang menimpa Novel, (harus) membuat pegawai KPK semakin garang kepada para koruptor,” kata mantan Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2).

Samad bersyukur Novel telah kembali. Kendati, penyidik senior KPK itu masih dalam tahap penyembuhan. “Alhamdullilah adinda Novel sudah dalam tahap sembuh, walaupun belum 100%,” ucap dia dilansir dari laman Media Indonesia.

Hal senada disampaikan Novel. Mantan Kasat Reskrim Polres Bengkulu itu tidak ingin penyerangan ini membuat dirinya, KPK, dan aktivis antikorupsi lemah.

IDia ingin insiden ini menjadi penyemangat bagi semua untuk membersihkan Indonesia dari praktik rasuah. Novel mengaku akan menularkan semangatnya, sehingga semua pihak bisa semakin berani dan sungguh-sungguh memberantas korupsi.

“Jika kejadian diri saya ini membuat takut, menurunkan produktivitas kerja, tentunya ini kemenangan bagi pelaku penyerangan dan saya tidak ingin itu terjadi,” tegas Novel.

Editor: Stefanus H. Lopis