Kadispora Bangka, Asep Setiawan: Dua KEK Bangka Dorong Pariwisata Bangka Belitung

Oleh: Agus Ismunarno, Abdullah Randi dan Rafiq Ilahi

  • KEK Wisata Bangka tidak akan Mangkrak
  • Bangka Jadi Pusat Bangka Cultural Wave Festival
  • Sungailiat Triathlon Mulai Semi Mandiri

DUA Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Bangka yang kini sedang dipertimbangkan oleh Dewan KEK Nasional untuk disetujui dipastikan akan mendorong pariwisata Bangka. Optimisme itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Bangka Asep Setiawan dalam LASPELA talks.

Asep Setiawan menandaskan, “Dua KEK Wisata Bangka pasti akan sangat mendorong perkembangan pariwisata Bangka. Dengan penetapan dua KEK dari Pemerintah Pusat berarti Pemerintah Pusat memberi kepercayaan kepada putra-putri daerah untuk melakukan transformasi ekonomi dengan melakukan penguatan ekonomi pariwisata.”

Keyakinan Asep Setiawan itu senada dengan Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Rudianto Tjen. “Pariwisata memang akan menjadi ekonomi masa depan Babel. Namun, ketika sudah diberi kesempatan penetapan oleh Pemerintah Pusat, hendaknya secara bersama-sama mari kita bangun bersama investor putra-putra Babel yang hebat-hebat,” ungkap Rudianto Tjen di sela-sela silaturahmi Imlek dan Diskusi Terbatas dengan LASPELA Group di kediamannya.

Anggota DPR RI yang nyata banyak berbuat untuk Babel ini berjanji akan turut mendorong agar dua KEK yang sedang diperjuangkan di Dewan KEK bisa segera ditetapkan. Ia juga berharap agar KEK Bangka nantinya didorong bersama-sama agar tidak mangkrak.

Perjuangan dua KEK Bangka ini menurut Asep Setiawan tidak akan terganggu oleh kasus mangkraknya tiga KEK Pariwisata sebagaimana disampaikan oleh Ketua Dewan KEK Darwin Nasution.

Darwin menyatakan ada tiga KEK yang statusnya mangkrak, padahal pemerintah pusat ingin agar semua KEK yang telah ditetapkan bisa lancar sehingga bisa dilaunching segera.

“Kita mengamati proses KEKnya berbeda (dengan KEK yang mangkrak). KEK yang sedang diperjuangkan di wilayah saya (Bangka, red) sangat visible dan status tanah lokasinya clean and clear. Pemilik tanah yang rata-rata putra daerah Bangka bersatu dan berkomitmen sama untuk membangun pariwisata Bangka,” kata Asep merinci keunggulan KEK Bangka yang menjadi wilayah tugasnya.

Coming Home

Asep Setiawan menyatakan rasa syukurnya Bangka ditetapkan untuk pelaksanaan even nasional yaitu Bangka Cultural Wave. Tema yang kita usung adalah coming home.

Kementrian Pariwisata menetapkan dua pusat even wisata nasional di Babel. Di Belitung dipusatkan di Tanjung Kelayang dengan tajuk Festival Tanjung Kelayang. Sedang di Pulau Bangka dipusatkan di Tongacie de’Locomotif, Sungailiat Bangka.

Tema Coming Home, kata Kepala Humas de’Locomotif Yushak, dimaksudkan bagi wisatawan dari luar maupun warga Bangka yang berkarya di luar Bangka pulang ke tanah kelahirannya sambil berdoa kepada leluhurnya.

“Melalui tema Coming Home, Cultural Wave Festival akan mempersembahkan berbagai ekspresi kebudayaan yang dikemas secara theatrical, seni dance maupun berbagai ekspresi budaya kearifan lokal lainnya,” kata Yushak.

De’Locomotif bersama Dinas Pariwisata Bangka telah berdiskusi untuk mempersiapkan Cultural Wave Festival yang arahannya langsung dari Dinas Pariwisata Provinsi dan Kementrian Pariwisata. “Kita siap mengakomodir berbagai ekspresi kebudayaan yang membuat festival ini mengungkapkan budaya harmoni dalam berbagai rupa ungkapan budaya,” kata Asep.

Sungailiat Triathlon

Selain Bangka Cultural Wave Festival, Kabupaten Bangka memiliki kegiatan tahunan internasional yang digelar tiap tahun.

“Sungailiat Triathlon sebagai sport tourism di masa saya mulai kita arahkan untuk mandiri dengan melibatkan event organizer. Pemda untuk 2018 masih memberikan subsidi sekitar 50 persen berupa hadiah-hadiah,” kata Asep.

Animo peserta sendiri, menurut Asep, tetap tinggi. Melalui networking yang semakin baik Asep berharap pelaksanaan Sungailiat Triathlon ini tidak tumpang tindih dan bersamaan jadwalnya dengan di Bali atau di tempat-tempat lain. (*)