Manggar, LASPELA – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) sudah merencanakan menyiapkan pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan Manggar keluar Pulau Belitung sebagai solusi atas terkendalanya pembangunan pelabuhan Manggar. Lokasi baru tersebut rencananya dikawasan Pantai Serdang Desa Baru Manggar.
Dalam agenda kunjungan kerja Mangasi Sinaga selaku Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kementerian Perhubungan RI Wilayah VII Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung di Kabupaten Beltim, Jumat (2/2), Bupati Beltim Yuslih Ihza menyampaikan bahwa percepatan pembangunan khususnya rencana pembangunan pelabuhan penyeberangan sangat diharapkan untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat.
“Saya berharap agar kepala balai dapat memberikan gambaran dan mekanisme serta membantu percepatan pembangunan khususnya rencana pembangunan pelabuhan penyeberangan, angkutan penyeberangan dan angkutan darat serta dukungan sarana transportasi lainnya,” kata Bupati Yuslih.
Pelabuhan yang dirancang tersebut akan menjadi akses yang dinilai sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Pelabuhan yang sekarang selama ini belum maksimal. Semoga relokasi ke tempat yang baru ini bisa menghubungkan dengan lancar antara Manggar ke Ketapang dan ke kota-kota lain sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal,” ujar Yuslih.
Mangasi Sinaga selaku Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kementerian Perhubungan RI Wilayah VII Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung menjelaskan pemerintah pusat akan mendukung dan membantu pemerintah daerah untuk mengoperasikan pelabuhan penyeberangan, apalagi letak Kota Manggar menjadi salah satu kawasan yang strategis.
“Letak Kota Manggar sangat strategis. Apabila pemda tidak mampu membiayai lintasan penyeberangan dengan APBD maka pemerintah pusat akan mensubsidi dengan kriteria apabila pengoperasian penyeberangan dari pelabuhan satu ke pelabuhan lainnya belum dapat berjalan maksimal, “ jelas M. Sinaga.
Penilaian lainnya untuk membangun pelabuhan yakni perlu ada studi kelayakan, dimana di dalam dokumennya banyak hal yang ditinjau, antara lain aspek ekonomi, kebijakan, operasional hingga penganggaran dan lain sebagainya seperti aspek pariwisata.
“Kita membutuhkan pelabuhan di Beltim yang bisa menghubungkan ke Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Tentunya kita memerlukan studi awal. Kenapa pelabuhan Manggar saat ini dibutuhkan direlokasi? ada kendala teknis yakni di muara pelabuhan saat ini terjadi pendangkalan. Setelah dihitung-hitung rencana investasi pemerintah sekitar Rp 20 miliar/2 tahun untuk pengerukan, sedangkan investasi Rp 20 miliar tersebut ditambah sedikit saja sudah dapat pelabuhan yang baru, disamping kendala lain seperti sulitnya pengembangan fasilitas darat untuk Pelabuhan Manggar sekarang,” jelas M. Sinaga. (vera/diskominfo)