JAKARTA, LASPELA- DPP Partai NasDem berencana menerjunkan jutaan saksi yang disebar di tiap tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2019. Relawan bakal melalui serangkaian proses pelatihan di Komisi Saksi Nasional (KSN) Partai NasDem.
“Minimum dua saksi per TPS. Saksi akan disiapkan 1,4 juta dari kader partai,” kata Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di Kantor DPP Partai NasDem, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu, (28/1-2018).
Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Johnny G. Palate menuturkan, KSN Partai NasDem masuk dalam organisasi sayap partai yang diketuai mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), I Gusti Putu Artha, didampingi mantan Anggota Bawaslu, Nasrullah. Keduanya ditugasi memberikan ilmu dan pengalaman agar saksi Partai NasDem lebih berkompeten.
“Dia berdua keliling Indonesia ke setiap provinsi melakuan training, sampai (anggota KSN) tahu, mengerti, dan paham,” papar Johnny dikutip dari laman Metrotvnews.
Proses rekrutmen saksi hingga kini masih dilakukan maraton. Proses pemilu yang dikawal dengan baik diharapkan berimplikasi pada pelaksanaan pesta demokrasi yang adil. “Tidak ada syarat formal (untuk calon saksi NasDem) yang penting mengerti Undang-undang,” ujar dia.
Partai NasDem menerapkan skema gotong-royong dalam dalam pembiayaan jutaan saksi. Orang terdekat calon legislatif Partai NasDem tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional pun diminta mengawal Pemilu 2019.
“Nah jika mereka melakukan rekrutmen sendiri dia bisa melakukan dengan efisien. Diambil temannya, sahabatnya, dan dari lingkungannya. Jadi jangan dipikir ini ada sponsor utama dari DPP yang men-drop uang, kalau begitu enggak jalan ini demokrasi di Indonesia,” beber dia.
Sikap gotong royong, kata Johnny, menjadi prinsip kehidupan masyarakat Indonesia. Seluruh kader Partai NasDem pun diminta kreatif dan tak melulu berpikir soal dana maupun mahar politik. “Makanya kami NasDem tidak ribut soal uang. Kami selalu bicaranya bagaimana metodelogi dalam mengikat kepentingan bersama,” tutup Johnny.
Editor: Stefan H. Lopis