PANGKALPINANG, LASPELA– Badan Karantina Ikan dan Mutu Perikanan (BKIPM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat, ekspor ikan selama 2017 naik 200 persen. Peningkatan signifikan tersebut karena permintaan pangsa pasar negara tujuan yang meningkat.
“Permintaan pasar dunia meningkat, karena mutu ikan hasil tangkapan dan budi daya ikan yang semakin baik,” kata Kepala BKIPM Kepulauan Babel Nandang Koswara kepada LASPELA, Senin (15/1/2018).
Nandang menjelaskan, nilai ekspor ikan 2017 mencapai Rp157,671 miliar dengan frekuensi 1.030 kali yang jumlahnya 41.878 hds atau 5.710.681 kilogram.
Sedangkan domestik masuk mencapai Rp50,105 miliar dengan frekuensi 1.415 kali dan jumlahnya 146.200.164 hds atau 1.065.148 kilogram. Total lalu lintas MP mencapai Rp608,602 miliar dengan frekuensi 8.260 kali yang jumlahnya 146.531.786 hds atau 16.767.567 kilogram.
“Dari capaian tersebut, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp661,167 juta,” bebernya.
Lebih lanjut Nandang menyampaikan, peningkatan ekspor ikan yang sangat signifikan ini juga karena sinergitas BKIPM bersama pemerintah daerah dan sektor terkait selalu baik, begitu juga untuk jaminan mutu kita mendapat predikat baik.
“Saat ini ekspor ikan sudah grade B, sehingga negara tujuan juga bertambah. Sebelumnya negara tujuan ekspor hanya Malaysia dan Singapura. Namun sekarang sudah ke Hongkong, Thailand, Jepang, Korea, Australia dan Vietnam,” ujarnya.
Menurut dia dengan capaian tersebut BKIPM Babel terus berupaya meningkatkan capaian ekport hingga ke grade A dan menembus pangsa pasar eropa.
“Capaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan jaminan mutu, sinergitas, pelayanan serta pengembangan program agar kesejahteraan nelayan terjamin dan pangsa pasar kita dapat menembus pasar Eropa,” tutupnya. (Wa)