BANGKASELATAN, LASPELA — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman meminta petani lada di Negeri Serumpun Sebalai tidak patah semangat, terkait harga lada yang saat ini masih murah.
Gubernur mengajak petani lada untuk terus tekun dalam mengolah dan memelihara tanaman lada masing-masing. Untuk mensiasati harga lada yang masih murah sekarang ini, gubernur memotivasi petani untuk meningkatkan produktivitas hasil lada.
“Masalah harga ini, tidak bisa kita atur ataupun tetapkan. Harga akan selalu mengikuti teori ekonomi, yakni ketika barang banyak maka permintaan turun dan harga pasti meningkat dan sebaliknya. Maka salah satu cara kita mensiasati masalah ini adalah dengan meningkatkan hasil panen lada,” ujar Gubernur Erzaldi, saat temu wicara bersama ratusan petani lada dan penyuluh lapangan, di Desa Nyelanding Kecamatan Air Gegas Kabupaten Bangka Selatan, Rabu (3/1/2018).
Sekarang ini, kata Gubernur, Ia melihat ada kecenderungan sebagian petani lada mulai malas mengolah kebun lada. Ia berharap harga yang belum beranjak naik ini jangan dijadikan beban untuk berhenti berkebun lada.
Jika beberapa tahun lalu, satu batang lada bisa menghasilkan 5-6 kilo per batang per tahun, namun sekarang ini untuk satu batang lada hanya menghasilkan sekitar 1 kilogram perbatang pertahun. Kondisi ini, kata gubernur, banyak faktor yang mempengaruhi profuktivitas hasil lada tersebut.
“Salah satunya banyak bibit yang ditanam belum bibit unggul, sehingga rentan terhadap persoalan, baik itu terkena penyakit maupun hasil panen yang tidak maksimal,” papar Erzaldi.
Langkah yang diambil Gubernur Babel dalam kaitan meningkatkan produktivitas panen lada, adalah dengan memberikan bibit unggul secara gratis. Tahun 2018 ini, Pemprov Babel akan membagikan 3.400.000 bibit lada kepada petani.
Para petani yang akan mendapatkan bibit ini akan diseleksi secara ketat oleh dinas terkait.
Pasalnya gubernur tidak ingin cita-cita Provinsi Babel dalam rangka meningkatkan produksi lada tidak terwujud karena salah dalam pengeolaan bibit unggul yang diberikan secara gratis tahun 2018.
“Yang akan dapat bibit lada unggul ini tidak sembarang orang. Kita akan cari petani yang benar-benar berniat dan bermental ingin jadi petani lada. Tidak sembarangan orang. Karena, kalau diberi kepada orang yang tidak berminat dan bersemangat menjadi petani lada, maka bibit lada ini bisa saya dijual lagi, atau ditanam tetapi tidak dipelihara secara serius,” jelas gubernur.
Erzaldi juga meminta seluruh petani lada di Babel untuk selalu bersinergi dengan penyuluh lapangan pertanian. Tujuannya agar petani memiliki pengetahuan yang lebih terhadap pengelolaan lada di Babel.
Dalam temu wicara tersebut, gubernur juga membuka tanya jawab dengan para petani. Sejumlah petani mengajukan berbagai pertanyaan antara lain, persoalan pupuk subsidi yang mereka nilai belum mencukupi kebutuhan petani, persyaratan tentang resi gudang, dan berbagai persoalan pengelolaan pertanian lada dalam rangka meningkatkan produktivitas dan mutu lada.
Menyikapi berbagai pertanyaan ini, gubernur menjelaskan bahwa mulai tahun 2018 ini Pemprov akan berusaha meningkatkan produktivitas dan mutu lada. Untuk masalah pupuk, gubernur meminta para petani mengirimkan ketua gapoktan masing-masing untuk bertemu dengan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Selatan dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Babel membahas keinginan para petani untuk mendapatkan pupuk subsidi.
Sedangkan untuk masalah pemasaran produk lada, gubernur meminta petani untuk memanfaatkan program resi gudang. (TMG)