Disbud Boyolali: Kami Datang Atas Rekomendasi BPK
PANGKALPINANG, LASPELA- Penerapan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Bantuan Operasional Sekolah (SIMD@ BOS) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang menjadi perhatian Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
Hal ini disampaikan oleh tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, saat melakukan studi banding terkait aplikasi SIMD@ BOS di Disdikbud Kota Pangkalpinang, Jumat (15/12-2017).
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Agus Suroso, mengatakan agenda kunjungan timnya tersebut ialah untuk menyamakan persepsi terkait bantuan operasional sekolah baik SD maupun SMP yang selama ini diterapkan Disdik Pangkalpinang.
“Kita pilih Disdik Pangkalpinang karena kita dengar kualitas pelaporan dana BOS disini mantap dan menjadi model/percontohan bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” puji Agus Suroso yang juga Manager Keuangan BOS Kabupaten Boyolali itu.
Ditanya terkait alasan kenapa memilih studi banding ke Disdik Pangkalpinang, Kepala Bidang SMP Disdikbud Boyolali, Sri Sugiarti, menegaskan kehadiran timnya ini atas rekomendasi BPK.
“Kami datang ke Dinas Pendidikan Pangkalpinang atas rekomendasi BPK. Karena itu, kami meyakini bahwa pelaporan dana BOS di Pangkalpinang sejauh ini masih menjadi yang terbaik,” jelasnya kepada LASPELA.
Menurut Sri, selama ini di Disdikbud Boyolali, pelaporan dana BOS dari sekolah ke Kabupaten masih manual. “Maka kita kesini untuk mengadopsi aplikasi SIMD@ Keuangan BOS di Pangkalpinang agar nantinya bisa diaplikasikan di Disbud Kabupaten Boyolali yang nantinya juga akan disinkronisasikan antara SIMD@ keuangan daerah dengan SIMD@ BOS,” pungkas Sri.
Cegah Kebocoran!
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Drs. Edison Taher, menyambut baik kunjungan tersebut. Menurutnya, penerapan aplikasi SIMD@ BOS di Disdik Pangkalpinang yang baru saja dimulai ini dapat berjalan maksimal karena disupport Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BPKP Babel).
“SIMD@ BOS ini bisa berjalan karena ada kerjasama yang baik dengan BPKP Provinsi,” katanya.
Menanggapi rekomendasi BPK yang menjadikan Disdik Pangkalpinang sebagai rujukan pelaporan dana BOS, Edison menyampaikan, hal tersebut berdasarkan penilaian selama ini.
“Memang sebelumnya laporan keuangan Disdik Pangkalpinang selalu menjadi sampel pemeriksaan BPK setiap tahun, termasuk BPK Provinsi dan BPK pusat tergantung bantuan. Alhamdulilah, berdasarkan pemeriksaan-pemeriksaan itu, hasilnya diterima baik dan tidak ada temuan,” imbuhnya.
Edison Taher menilai, aplikasi SIMD@ BOS sangat membantu sekolah-sekolah terutama terkait pelaporan penggunaan dana BOS selama ini.
“SIMD@ BOS ini sangat membantu para sekolah dan inilah salah satu contoh tata kelola yang baik. Aplikasi SIMD@ ini juga membantu kita mengatasi kemungkinan terjadinya kebocoran-kebocoran karena semua terlaporkan dengan baik,” pungkasnya. (Stef)
Editor: Stefan H. Lopis