Pro Rakyat, Gubernur Erzaldi Mantapkan APBD 2018 untuk Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran

  • Sasar Permbangunan Ekonomi Berbasis Agribahari

 

BANGKA BELITUNG, LASPELA – Komitmen Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan, untuk mengatasi persoalan kemiskinan dan pemberdayaan pengangguran benar-benar dibuktikan. Konsepsi komitmen tersebut terlihat dari  klausul MoU KUA PPAS Provinsi  Kepulauan Bangka Belitung untuk Tahun Anggaran 2018 yang secara resmi ditandatangani di Ruang Rapat Banggar DPRD Babel pada Jumat (17/11/2017).

Erzaldi mengatakan, adanya APBD Babel 2018 harus mengacu pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menuju pembangunan ekonomi yang mandiri berbasis agribahari dan berdaya saing dengan sasaran pembangunan makro. “Sasaran pertumbuhan ekonomi makro sebesar 6,25 persen, penekanan  angka kemiskinan dikisaran 4,42 persen serta pengangguran yang ada dikisaran  2,1 persen,” tegasnya, mantap.
Politikus Partai Gerindra itu menerangkan, anggaran rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2018 dengan pendapatan Rp.2.490.588.273.613,87 dengan presentase 2,33% sedangkan belanja daerah Rp.3.000.000.000.000,00 dengan presentase 13,36%. “Dengan realitas angka, saya komitmen anggaran belanja tahun depan lebih prorakyat. Saya tegaskan, kepada seluruh ASN untuk bekerja lebih ekstra,” kata erzaldi.
Seperti diketahui, Gubernur Erzaldi tahun depan juga menjanjikan akan memberikan 4 juta bibit lada gratis ke para petani. Pemberian bibit lada ini sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas lada Babel, untuk mengembalikan kejayaan lada dan meningkatkan perekonomian pasca timah. “Tahun depan akan ada 4 juta bibit lada gratis, kalau bibit sudah gratis jangan nanti tanam keliru, PPL harus menyampaikan ke petani harus dimulai dengan anti jamur. Hari ini nanam 1000 tahun depan ngasilnya cuma 500, jangan seperti ini, harus benar-benar dibina,” katanya.

Menurutnya, kedepannya petani harus paham dan cerdas dalam pembudidyaan lada mulai dari pemilihan bibitnya. “Aok harus tau dulu, jangan beli bibit yang memang lah ada kena penyakit kuning, makanya beli bibit yang lah disertifikasi,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Babel, Toni Batu Bara mengatakan anggaran untuk pembelian Bibit lada ini bersumber dari APBN dan didukung oleh APBD. “Ada di APBN karena memang pemerintah pusat sedang menggalakkan untuk meningkatkan lada, di APBD juga ada,” tandasnya.(*)